TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Djan Faridz mengancam akan mencabut izin pengembang yang tak memenuhi aturan hunian berimbang. Bila terjadi kekurangan pasokan hunian akibat pencabutan izin itu, Kemenpera menyatakan pemerintah siap membangun rumah.
“Pemerintah yang akan membangun rumah bila pengembang disegel semua,” kata Agus Sumargiarto, Deputi Pengembangan Kawasan Kemenpera, ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 22 Juni 2014.
Menurut Agus, pencabutan izin tidak akan dilakukan oleh Kemenpera, melainkan diserahkan ke pemerintah daerah setempat. Bila pengembang berkomitmen akan membangun hunian berimbang, izin akan dikembalikan. “Kami akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait hal ini,” kata Agus lagi.
Presiden Direktur PT HK Realtindo Putut Ariwibowo menuturkan belum mendapat pemberitahuan apa pun, baik dari Kemenpera maupun pemerintah daerah tentang ancaman pencabutan izin ini.
Menurut dia, PT HK Realtindo saat ini sedang menyiapkan laporan untuk Kemenpera terkait aktivitas perusahaannya dalam memenuhi aturan hunian berimbang. “Kami sudah siapkan 100-200 unit rumah susun sederhana yang siap dipasarkan tahun ini,” kata Putut.
Salah satu alasan pengembang kesulitan membangun hunian berimbang adalah ketersediaan tanah dan harganya yang terus melambung, terutama untuk daerah DKI Jakarta. Dalam aturan hunian berimbang disebutkan pengembang yang membangun hunian mewah juga harus membangun hunian untuk kelas menengah dan bawah dengan proporsi 1:2:3.
“Biaya pembangunan rumah sederhana itu bisa lebih tinggi dibanding harga maksimal yang ditetapkan pemerintah,” tutur Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy Sinar Mas Land.
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo mengatakan bahwa subsidi silang harus dilakukan pengembang bila tak ingin merugi karena membangun rumah sederhana. “Penetapan harga rumah sederhana disesuaikan dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah. Prinsipnya subsidi,” ujar Sri.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita lain:
Jokowi Siapkan Pertanyaan Khusus untuk Prabowo
Satelit Pantau 250 Hotspot, Riau Kembali Terancam
Timnas Senior Menang 4-0 Atas Timnas Pakistan
Kafe Bercorak Nazi di Bandung Kembali Dibuka
53 Seniman Bandung Gelar Karya Revolusi Mental
Ahok Tolak Pemberian Infinite Card dari Mall