TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengajukan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Asumsi tersebut diajukan dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 24 Juni 2015 malam.
Dalam rapat itu, Menteri Chatib menyampaikan Rancangan Kerja Pemerintah, Kerangka Ekonomi Makro, dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal yang tertuang dalam RAPBN 2015. Pemerintah dan BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2015 pada kisaran 5,5-6 persen; inflasi 3-5 persen; suku SBN 3 bulan 6-6,5 persen.
Untuk harga Indonesia Crude Price Oil, pemerintah memprediksi US$ 95 - US$ 110 per barel, dengan target lifting minyak 900 - 920 ribu barel per hari. Sedangkan lifting gas ditargetkan mencapai 1.200 -1.250 juta barel setara minyak per hari. Untuk asumsi nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada pada level 11.500 hingga 12.000 per dolar AS. (Baca juga: Asumsi Makro di APBN 2015 Terlalu Pesimistis).
Chatib memperkirakan, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menormalisasi kebijakan yang akan meningkatkan suku bunga di AS. "Ini akan berpengaruh terhadap arus modal di Indonesia," kata Chatib di Kompleks Parlemen Senayan. Chatib berujar, asumsi makro ini memang meningkat jika dibandingkan 2014. "Target lifting minyak meningkat karena Blok Cepu akan segera berfungsi," ujarnya. (Lihat: 2015, ESDM: Lifting Minyak 830.000 Barel Per Hari).
TRI ARTINING PUTRI
Terpopuler
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Penipuan Investasi, Dua Petinggi Cipaganti Ditahan
Dukung Jokowi, Anwar Fuady Tak Takut Dipecat