Menlu: Dua Capres Sejalan di Isu Laut Cina Selatan  

image-gnews
Calon Presiden Prabowo Subianto, mendengarkan pemaparan dari capres Joko Widodo saat debat capres sesi tiga yang diselenggarakan di Hotel holiday Inn Kemayoran, Jakarta (22/06). Dalam Debat Capres Sesi 3 kali ini mengangkat tema ketahanan nasional dan politik internasional. TEMPO/Dasril Roszandi
Calon Presiden Prabowo Subianto, mendengarkan pemaparan dari capres Joko Widodo saat debat capres sesi tiga yang diselenggarakan di Hotel holiday Inn Kemayoran, Jakarta (22/06). Dalam Debat Capres Sesi 3 kali ini mengangkat tema ketahanan nasional dan politik internasional. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menilai tidak ada perbedaan yang substantif dalam pendapat dua calon presiden, Jokowi dan Prabowo, ihwal isu Laut Cina Selatan yang diutarakan dalam debat pekan lalu. “(Dalam debat tentang) Laut Cina Selatan, sebenarnya, menurut hemat kami sebagai orang awam, tidak ada perbedaan yang substantif dan menonjol di antara kedua calon presiden. Saya tahu memang seolah-seolah ada yang mempertajam perbedaan di antara kedua capres, (tapi perbedaan) itu tidak ada,” kata Marty di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2014.

Kepedulian Indonesia mengenai Laut Cina Selatan sudah dimulai 20 tahun lalu, tepatnya sejak 1985, melalui proses South China Sea Workshop Series.  “Jadi sangat betul yang disampaikan oleh salah satu calon presiden bahwa Indonesia peduli dan perlu memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan kita,” kata Marty. (Baca:Daftar Kata Favorit Prabowo-Jokowi di Debat Capres)

Marty juga menepis adanya perbedaan pandangan kedua capres perihal ada-tidaknya sengketa yang melibatkan Indonesia di Laut Cina Selatan. “Kalau bicara tentang sengketa di Laut Tiongkok Selatan seperti yang kita pahami selama ini, yaitu, misalnya, sengketa mengenai Kepulauan Paracel, Kepulauan Spartly, jelas Indonesia bukan (termasuk) negara (yang) (ber)sengketa. Yang bersengketa di sana adalah Tiongkok, entitas Taiwan, ada Brunei, ada Malaysia, ada Vietnam, dan ada Filipina,” ujar Marty.

Karena itu, Indonesia punya ruang dan peluang berkontribusi untuk mencari titik tengah dan titik temu atas persoalan Laut Cina Selatan. Namun sebuah negara tidak bisa terlibat begitu saja dalam suatu sengketa lantaran salah satu prasyarat diterimanya peran pihak ketiga dalam sengketa itu, baik sebagai fasilitator maupun mediator, adalah negara-negara terkait mau menerima negara tersebut. (Baca:Debat Capres, Menlu Marty: Meneduhkan)

Penerimaan itu tergantung pada penilaian masing-masing negara yang bersengketa, apakah betul keterlibatan negara yang ingin membantu itu bisa menyelesaikan masalah, atau malah menambah masalah. Faktanya, kata Marty, Indonesia telah berkontribusi sebagai fasilitator sejak 1985.

Namun bukan berarti Indonesia sama sekali tidak bersinggungan atau terkena dampak, terutama karena nine-dotted line yang dibuat oleh Cina menjurus ke selatan atau ke wilayah Indonesia.

“Secara resmi Indonesia sudah pernah mempertanyakan nine-dotted line ini. Kita sampaikan ke PBB, intinya adalah apa yang menjadi dasar hukum, bukan dasar sejarah, dari nine-dotted line ini. Karena ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan berpotensi menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh cakupan dari nine-dotted lines ini,” kata Marty.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan khusus mengenai Kepulauan Natuna, menurut Marty, Indonesia dan Cina tidak bersengketa. “Karena Anda lihat sendiri ada pernyataan dari pemerintah Tiongkok yang menyatakan hal tersebut,” kata Marty.


 NATALIA SANTI


Berita lainnya:
Hari Ini, Ada Foto Risiko Merokok di Kemasan 

AJI: Berita Capres di Tempo dan Kompas Berimbang 

Suami Airin Dihukum Terlalu Ringan, KPK Bakal Banding

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

2 hari lalu

Reruntuhan pabrik perusahaan percetakan setelah runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di New Taipei, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 3 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien pada kedalaman  34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/DANIEL CENG
WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini


IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

2 hari lalu

Foto bersama para penerima penghargaan HWPA dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda - Jakarta, 26 April 2024. Sumber: Muhammad Aldi Rahman /UNIC Jakarta
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI


23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

9 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

10 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

12 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

13 hari lalu

Iron Dome (sistem pertahanan udara) Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari Lebanon selatan, dekat Kiryat Shemona, di Israel utara, 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Israel Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

14 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.