Survei Ini Sebut Debat Untungkan Prabowo  

image-gnews
Dari kiri: Prabowo Subianto, Hikmanto Juwana (moderator), dan Jokowi, sebelum acara Debat Capres 2014 di Jakarta, 22 Juni 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Dari kiri: Prabowo Subianto, Hikmanto Juwana (moderator), dan Jokowi, sebelum acara Debat Capres 2014 di Jakarta, 22 Juni 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Political Communication Institute, Afdal Makkuraga, menyatakan penampilan selama debat turut menyumbang peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. "Debat membuat publik jadi lebih mengenal karakter masing-masing figur," kata Afdal, Selasa, 24 Juni 2014.

Menurut Afdal, penampilan Prabowo setelah debat dipersepsikan publik sebagai figur pandai dan visioner. Sebelumnya, Prabowo lebih diidentikkan sebagai pemimpin yang tegas dan berwibawa. Sedangkan pesaingnya, Joko Widodo, selalu dipersepsikan sebagai pemimpin yang merakyat, sederhana, dan jujur.

Anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, Priyo Budi Santoso, mengakui elektabilitas Prabowo meningkat seusai debat putaran pertama dan kedua. Survei internal partai menunjukkan makin banyak pemilih yang mengapresiasi karakter kepemimpinan Prabowo. Priyo yakin elektabilitas Prabowo-Hatta akan terus meningkat dalam dua minggu menjelang pencoblosan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Political pada 16-20 Juni terhadap 1.200 responden, sebanyak 43,3 persen pemilih mendukung Prabowo-Hatta. Sedangkan Jokowi-Kalla didukung 46,4 persen responden. Afdal mengatakan masih ada 8,5 persen pemilih yang belum menentukan pilihan, sedangkan 1,8 persen tak mau menjawab. Dalam survei tersebut, pasangan Jokowi-Kalla menang di hampir semua segmen pemilih.

Namun, berdasarkan sebaran wilayah, Jokowi-Kalla, kata Afdal, tak unggul di semua wilayah. Pasangan nomor urut dua itu justru kalah di wilayah Jawa dan Sumatera dibanding pasangan Prabowo-Hatta. Di Jawa, Jokowi-Kalla hanya memperoleh 11,8 persen dan di Sumatera meraih 10,3 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapat suara 15,3 persen di Jawa dan 17,0 persen di Sumatera. Adapun di wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku, serta Bali dan Nusa Tenggara, Jokowi-Kalla unggul.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler:
Akil Mochtar Minta Kewarganegaraan Dicabut
Jokowi Presiden, Risma Tak Mau Jadi Wakil Ahok
Diduga Menipu, Bos Cipaganti Ditahan Polisi

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.


Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua DPR, Setya Novanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta. 25 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.


Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.


Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno dalam pertemuan di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.


Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.


Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.


Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.


Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.