TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat musik, Bens Leo, menyatakan kekecewaannya atas video kampanye Prabowo-Hatta yang dibuat oleh Ahmad Dhani.
Bukan karena baju yang dikenakan Dhani mirip dengan seragam Nazi, melainkan Dhani mengubah lagu We Will Rock You tanpa izin penciptanya, Brian May. (Baca: Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin)
Bens Leo juga menyayangkan sikap Dhani, yang selama ini dikenal sebagai musikus yang punya perhatian besar terhadap urusan hak cipta.
"Ini adalah preseden buruk. Dhani kan sudah menjadi salah satu ikon musik Indonesia. Ini benar-benar buruk untuk negara," kata Bens kepada Tempo, Rabu, 25 Juni 2014.
Menurut Bens, Dhani banyak mengadopsi lagu dari luar negeri, termasuk mengubah lagu Malaysia. Namun Dhani tetap meminta izin dari penciptanya.
Bens menegaskan, hak cipta suatu karya melekat pada penciptanya, sehingga akan sangat fatal jika seseorang mengubah lagu tanpa restu sang pencipta. "Mengubah lagu pop menjadi dangdut saja itu perlu izin, apalagi mengubah liriknya, ini sangat fatal." (Baca: Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik)
Bens memberi contoh, Presiden Susilo Bambang Yudhyono juga pernah mengubah lirik lagu Jamrud, Pelangi di Matamu, untuk kepentingan kampanye. "Namun itu seizin Jamrud," ucap Bens.
Ahmad Dhani mengubah lagu We Will Rock You. Salah satu bait lagu tersebut diubah menjadi Prabowo-Hatta, Indonesia bangkit. Siapa lagi yang bisa membawa Indonesia bangkit dari keterpurukan. Siapa lagi kalau bukan kita.
RINA ATMASARI