TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, membeberkan jumlah gaji seorang komisaris di PT Perkebunan Nasional. Ia mengatakan para komisaris di perusahaan perkebunan pelat merah tersebut bergaji Rp 20-30 juta per bulan.
"Itu sudah gaji bersih," kata Said kepada Tempo, Rabu malam, 25 Juni 2014. (Baca: IPW: Polisi Lambat Tangani Obor Rakyat)
Belakangan, nama Setiyardi menjadi buah bibir di banyak kalangan. Penggagas tabloid Obor Rakyat ini mengaku memiliki jabatan sebagai komisaris di PTPN XIII. Artinya, penghasilan Setiyardi sebagai pimpinan di perusahaan milik negara tersebut bisa mencapai Rp 30 juta per bulan. (Baca: Klaim Biayai Obor Rakyat Gaji Setiyardi Rp11 Juta)
Direktur Utama PTPN XIII Baim Rahman mengatakan Setiyardi baru bergabung dengan perusahaan itu pada November 2013. Namun ia tidak mengetahui kapan komisarisnya itu akan mengundurkan diri. Ia juga enggan membeberkan jumlah gaji Setiyardi.
Sebelumnya, tabloid Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Pulau Jawa. Isi tabloid yang menyinggung masalah suku, agama, ras, dan antargolongan tersebut tersebut menghujat calon presiden Joko Widodo tanpa menyebutkan narasumber ataupun penulis berita. (Baca: Polisi: Penggagas Obor Rakyat Bisa Kena Pidana Umum)
Setiyardi Budiono, yang di dalam Obor Rakyat disebut sebagai pemimpin redaksi, dan redaktur Darmawan Sepriyossa telah mengaku sebagai orang yang berada di balik terbitnya tabloid tersebut. Kepolisian tengah mengusut masalah itu atas laporan dari tim kuasa hukum kubu Jokowi-Jusuf Kalla.
Dalam penjelasannya kepada penyidik, Setiyardi mengatakan penerbitan Obor Rakyat bertujuan mengkritik calon presiden Joko Widodo. Dia mengklaim semua pemberitaan di Obor Rakyat didasarkan pada fakta. Kepada penyidik, Setiyardi menyodorkan sejumlah data yang dia klaim mendukung tulisannya.
AYU PRIMA SANDI
Berita Lain
15 Fakta Warren Buffett, Investor Terkaya di Dunia
Besok, Google Perkenalkan Android Lollipop
Tukang Parkir Monas Diduga Dibakar Oknum TNI