TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengatakan beberapa pemerintah daerah telah mempersiapkan diri mengadakan operasi pasar murah di bulan Ramadan. "Kami mengimbau agar mereka mengadakan operasi pasar murah setelah pemilihan presiden 9 Juli," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Achmad Suryana di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Kamis, 26 Juni 2014.
Operasi pasar murah telah dilakukan di Jawa Timur sejak dua tahun yang lalu. "Bukan baru tahun ini kami mengadakan pasar murah. Jadi, pasar murah tidak akan dibatalkan hanya karena berdekatan dengan masa pemilihan presiden," katanya.
Achmad mengatakan penyelenggaraan pasar murah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Daerah Kota atau Kabupaten. "Pendanaan pasar murah berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah," ujarnya. (Baca:Ramadan, Kemendag Siapkan Pasar Murah di Tiap Kota)
Ia mengatakan melalui dana APBD diberikan bantuan subsidi harga. Beberapa pangan yang mendapatkan subsidi antara lain beras premium Rp 5.000 per kilogram dengan maksimum pembelian 5 kg per kepala keluarga. Masing-masing kepala keluarga juga memperoleh subsidi untuk membeli 3 kilogram gula dengan harga Rp 7.000/kg, satu liter minyak goreng Rp 7000/kg, dan satu kilogram daging sapi Rp 45.000/kg.
Operasi pasar murah menyasar penduduk berpenghasilan rendah. Pasar murah merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mengantisipasi gejolak harga dan kekurangan pasokan. (Baca:Surakarta Gelar Pasar Murah Sendiri)
PAMELA SARNIA
Terpopuler:
Cemburu, Suami Bunuh Teman Lelaki Istrinya
Ribuan Kiai Tajug Dukung Jokowi-JK
Wiranto: Prabowo-Hatta Pro Status Quo
Saran Ahok buat Risma Soal Penutupan Dolly
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar