TEMPO.CO, Canberra – Kabar terbaru datang dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sudah hampir empat bulan menghilang. Menurut pejabat Australia, pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut kemungkinan dikendalikan secara otomatis (autopilot) ketika menghilang hingga kehabisan bensin dan terjatuh.
“Sangat mungkin bahwa pesawat berada dalam kondisi autopilot. Jika tidak, maka tidak bisa mengikuti jalan tertib yang telah diidentifikasi melalui penampakan satelit,” kata Wakil Perdana Menteri Warren Truss kepada wartawan di Canberra, Kamis, 26 Juni 2014, seperti dikutip dari Malaysian Insider.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah para pejabat Australia mengumumkan pencarian baru mereka yang akan bergeser lebih ke selatan dari lokasi semula yang berada di Samudra Hindia. (Baca: Pejabat Australia Temukan Lokasi Baru MH370)
MH370 tiba-tiba menghilang dari radar saat bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Hingga ini saat ini, belum diketahui jejak dan penyebab hilangnya pesawat berjenis Boeing 777-200 ER tersebut. (Baca: 100 Hari Hilang, Ini 13 Teori Lenyapnya MH370)
Pencarian besar-besaran dilakukan di selatan Samudra Hindia, sekitar 1800 kilometer dari barat Perth Australia, tempat pesawat tersebut diduga mengakhiri perjalanannya. Namun, pencarian laut dan udara belum juga memberikan tanda keberadaannya.
ANINGTIAS JATMIKA | MALAYSIAN INSIDER
Terpopuler
Mobilnya Terbalik, Kakek-Nenek Ini Malah Selfie
Ledakan Bom di Ibu Kota Nigeria, 21 Orang Tewas
Pembocor Rahasia di AS Kini Dilindungi UU