TEMPO.CO, Kendari - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, sejak sepekan lalu menimbulkan banjir bandang di tiga desa, yakni Desa Bubu, Morindino, dan Lahumoko. Satu unit rumah warga hanyut terbawa banjir, sedangkan puluhan lainnya rusak parah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tingginya curah hujan dan perambahan hutan secara membabi buta di wilayah tersebut merupakan penyebab terjadinya banjir bandang. Apalagi saat kejadian bertepatan dengan air pasang, sehingga air sungai pun meluap hingga ke darat. (Baca: Puluhan Rumah di Kolaka Utara Terendam Banjir)
Kepala Desa Morindino, Sainuddin, mengatakan banjir dengan ketinggian air sekitar 100 sentimeter terjadi sejak Rabu malam, 24 Juni. Puluhan rumah warga pun ikut terendam. "Satu rumah hanyut terbawa banjir," ujar Sainuddin kepada Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014.
Meski begitu, Sainuddin belum melaporkan musibah tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Buton Utara. "Kami kumpulkan dulu fotonya, baru proposal bantuan diajukan," kata Sainuddin.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Butur, Ansar, mengatakan timnya diterjunkan sejak Kamis kemarin. Pihaknya menemukan empat unit rumah rusak sedang dan satu rumah hanyut terbawa banjir di Desa Bubu.
"Di Desa Morindino, ada dua rumah rusak sedang, sebagian dinding dan lantai hilang. Begitu juga dengan Desa Lahumoko, dua rumah rusak sedang. Sedangkan di Desa Bubu, satu rumah hilang terbawa arus," katanya.
Rumah yang hanyut semuanya semipermanen. "Makanya semua terbawa banjir," ujarnya. Banjir juga menenggelamkan puluhan hektare sawah dan kebun masyarakat. Sejumlah warga mengungsi. "Warga yang mengungsi ada delapan kepala keluarga. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi. Kerugiannya belum kami hitung," kata Sainuddin.
ROSNIAWANTY FIKRY