TEMPO.CO , Surakarta : Penahanan Direktur Utama Cipaganti, Andianto Setiabudi tidak memengaruhi bisnis travel Cipaganti di Surakarta. Penanggung jawab Cipaganti Surakarta, Noviana, mengatakan bisnis perjalanan berjalan seperti biasa.
“Penumpang juga tidak bertanya,” kata Noviana, saat ditemui, Jumat, 27 Juni 2014. Dia mengatakan penumpang membutuhkan pelayanan jasa angkutan. Selama Cipaganti bisa menyediakannya, maka penumpang tidak akan mempermasalahkan kasus yang tengah mendera perusahaan yang berpusat di Bandung tersebut.
Noviana mengatakan kebanyakan penumpang Cipaganti sudah lama menjadi pelanggan. Dia menyebut para penumpang meyakini bisnis jasa travel tetap berjalan. “Sehingga penumpang kami tetap ramai, terutama di akhir pekan,” ucapnya. (Baca: Nasabah Koperasi Cipaganti Tuntut Uangnya Kembali)
Dia mengatakan rute yang banyak diminati adalah Solo-Surabaya, Solo-Semarang, dan Solo-Cepu/Blora. Rata-rata tiap hari ada 50 penumpang yang diberangkatkan.
Ia meyakini pada Hari Raya Idul Fitri, penumpang travel Cipaganti makin banyak. Menurutnya masyarakat tetap mencari layanan Cipaganti. “Saya rasa tidak akan berpengaruh ke bisnis. Sebab saat Lebaran, layanan seperti travel banyak dicari,” kata Noviana.
Ia mengatakan penumpang juga tidak terpengaruh dengan penutupan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada. Penumpang menganggap bisnis travel dengan koperasi berbeda. “Hanya sama-sama anak perusahaan. Penumpang sudah tahu kalau beda divisi,” tuturnya. (Baca: Manajemen Koperasi Cipaganti Bermasalah Sejak 2012)
Sementara itu Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta, Sri Indarjo, menyatakan agen penjualan tiket Cipaganti di Solo tidak berizin. “Mereka belum mengajukan izin untuk membuka usaha penjualan tiket,” katanya.
Indarjo mengaku sudah beberapa kali mengirim surat teguran. Juga pernah mendatangi langsung lokasi usaha. “Tapi selalu dijawab sedang diurus,” ucapnya. Menurut dia, agen tiket Cipaganti di Solo sudah beroperasi selama 4 tahun tanpa pernah melapor.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler:
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Begini Kemasan Rokok Inggris dan Australia
Penjualan Indosat, Fuad Bawazier: Megawati Keliru
Bali Towerindo Akan Tambah 80 Tower di Bali