Ramadan, Prostitusi Kali Jodo Tutup hingga Ahad  

Editor

Ali Anwar

Warga beraktivitas di bawah jembatan tol kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (20/12). Meskipun kerap digusur namun sulitnya mendapatkan tempat tinggal membuat ribuan warga mulai dari pendatang serta sopir truk tetap memilih untuk tinggal di bawah jembatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Warga beraktivitas di bawah jembatan tol kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (20/12). Meskipun kerap digusur namun sulitnya mendapatkan tempat tinggal membuat ribuan warga mulai dari pendatang serta sopir truk tetap memilih untuk tinggal di bawah jembatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi prostitusi Kali Jodo, Penjaringan, Jakarta Utara, tutup hari pertama dan kedua Ramadan. "Untuk menghormati saja, mengingat hari pertama puasa," kata Kunarso, 68 tahun, Ketua RW 05 Kali Jodo sekaligus pemilik kafe di sana, kepada Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014.

"Besok Senin, ya, buka lagi seperti biasa," ujar Kunarso. Menurut dia, kafe akan tetap buka nantinya karena prostitusi merupakan mata pencaharian mayoritas warga Kali Jodo. Kalau tak buka, kata dia, para penghuni lokalisasi tidak punya alternatif pendapatan.

Selama Ramadan, Kunarso mengatakan, prostitusi ini akan buka lebih malam dibanding biasanya. Prostitusi yang pada hari biasa buka pukul 20.00 WIB ini, pada bulan suci akan buka pukul 22.00. (Baca: Selama Ramadan, Omzet Tempat Hiburan Turun)

"Karena kalau buka pukul 20.00 masih pada salat tarawih. Kami menghormati mereka yang mau beribadah dulu," ujarnya. (Baca: Ramadan, Pengusaha Hiburan Bandel Kena Sanksi)

Kunarso mengungkapkan biasanya selama Ramadan tak ada organisasi kemasyarakatan yang melakukan sweeping di kawasan Kali Jodo. "Belum pernah di-sweeping. Kalaupun ada, mereka hanya lewat, tidak ngapa-ngapain. Ini karena mereka pernah dikonfrontasi oleh warga sini," ujarnya.

ISTMAN M.P.