Akibat Tradisi Meugang, Harga Daging di Aceh Naik  

ANTARA/Ampelsa
ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Banda Aceh - Tradisi meugang (mengkonsumsi daging) merupakan tradisi di Aceh menjelang bulan Ramadan. Akibatnya, harga daging sapi dan kerbau di Aceh melonjak.

Di Pasar Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu, 28 Juni 2014, harga 1 kilogram daging Rp 130-140 ribu. "Ini karena permintaan banyak dan harga lembu juga mahal," kata Lukman, penjual daging di Pasar Ulee Kareng, Aceh, Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca: Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Ini Naik)

Menurut dia, para pedagang memiliki kesepakatan bersama untuk menjual harga daging pada hari meugang, jadi tak ada yang menjual lebih mahal lagi atau lebih murah. Pada hari biasa, harga daging di Aceh hanya Rp 90-100 ribu per kilogram.

Azhar, warga Banda Aceh, mengakui harga daging yang dijual saat meugang lebih mahal dari biasanya. "Walau mahal, tetap harus dibeli, untuk tradisi."

Pantauan Tempo di Pasar Ulee Kareng, aktivitas jual-beli daging sudah mulai sejak subuh. Lapak-lapak penjual daging dadakan muncul untuk melayani pembeli. Hal yang sama juga terlihat di Pasar Peunayong dan Pasar Darussalam.

Meugang bukan hanya diperingati menjelang Ramadan. Sehari jelang Idul Fitri dan Idul Adha, tradisi ini juga dilakoni warga Aceh. Namun meugang puasa selalu lebih meriah. Sebab, Ramadan punya arti sendiri bagi masyarakat Serambi Mekah.

Dalam banyak riwayat, meugang pertama kali diperingati pada masa Kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin Sultan Iskandar Muda, yang berkuasa tahun 1607-1636 M. Istilah makmeugang diatur dalam Qanun Meukuta Alam Al Asyi atau Undang-Undang Kerajaan.

Kerajaan memerintahkan perangkat desa mendata warga miskin, kemudian diverifikasi oleh lembaga resmi (Qadhi) kesultanan untuk memilih orang-orang yang layak menerima daging. Sultan kemudian memotong banyak ternak. Dagingnya dibagikan kepada warga miskin secara gratis. Hal ini dilakukan sebagai wujud syukur dan bergembira menyambut Ramadan.

ADI WARSIDI

Berita Lain
Simbol Nazi Ahmad Dhani Berpotensi Rusak Kebangsaan
Promosi Wisata Daerah Perbatasan dan Tertinggal 
Penyanyi Ini Tawarkan Keperawanan ke Boko Haram