TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan, macetnya rencana pembangunan Stadion Taman BMW, Jakarta Utara, dan belum bisa dibongkaran Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, berpengaruh terhadap rencana kerja pembangunan depo MRT di Lebak Bulus.
Pengaruh paling besar, kata Dono, terhadap unsur waktu pengerjaan. Menurut dia, pembangunan MRT bisa saja molor lagi akibat kendala pembangunan Stadion Taman BMW dan pembongkaran Stadion Lebak Bulus itu.
"Oleh karenanya,kami akan koordinasi lagi dengan konsultan-konsultan kami, membahas sejumlah modifikasi terhadap proyek MRT ini," ujar Dono kepada Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014. (baca: Dituding Hambat MRT, Roy Suryo Somasi Pemprov DKI)
Akibat status lahan untuk Stadion Taman BMW, Papanggo, Jakarta Utara dianggap bermasalah, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo tak kunjung menerbitkan surat rekomendasi pembangunan stadion. Tanpa surat rekomendasi, Stadion Lebak Bulus juga tak bisa dibongkar.
Dono mengatakan, modifikasi rencana kerja yang mungkin dilakukan adalah dengan mempercepat pembangunan titik-titik MRT yang sudah berlangsung, yakni sepanjang Blok M-Bundaran HI. Ia berkata, fokus pembangunan di sana bisa diintensifkan.
Modifikasi, kata Dono, bisa juga dilakukan terhadap jadwal pembangunan. Ia berkata, sejumlah jadwal bisa digeser selama Stadion Lebak Bulus belum bisa dibongkar. "Tapi digesernya akan bagaimana, saya belum ada bayangan. Itu kan masih harus dibahas."
Meski akan melakukan sejumlah modifikasi, Dono menyayangkan belum kelarnya masalah lahan itu. Menurut dia, lebih ideal apabila pihaknya bisa menggarap segala lahan yang ada secara sekaligus.
"Idealnya, sudah harus tersedia. Ini kan sudah molor. Lagipula, kami kan butuh melakukan pengukuran di lokasi dari berbagai titik, dari titik awal ke titik lainnya. Ini masalah teknis," ujarnya.
Dono pun mengaku heran kenapa perkara lahan ini baru dipermasalahkan ketika MRT hendak dibangun. Padahal, ada masa kosong selama dua tahun saat proyek MRT molor.
Ditanyai apakah masalah lahan dan pembongkaran ini berpengaruh ke biaya pembangunan, Dono mengaku belum melakukan penghitungan hingga ke sana. Efek ke biaya biasa baru terlihat di akhir-akhir pembangunan.
"Untuk sekarang, kami fokus dulu ke pembangunan dan percepatannya. Kami juga masih harus berdiskusi dengan ahli-ahli yang lain untuk membahas masalah arsitektur, desain, dan lainnya,"ujar Dono.
ISTMAN MP