TEMPO.CO , Jakarta - Polemik pembongkaran Stadion Lebak Bulus tidak berdampak pada target penyelesaian proyek mass rapid transit (MRT). Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menyebut target proyek MRT selesai tetap pada 2018.
"Kami konsisten terus dengan statement kami. Sampai sekarang belum ada perubahan jadwal. Enggak ada yang mundur. 2018 selesai," ujarnya Sabtu 28 Juni 2014. (Baca: Soal Lebak Bulus, Ahok: Menpora Jangan Sembarangan)
Menurut Dono, meski ada polemik pembongkaran stadion, pengerjaan konstruksi depo MRT tetap berjalan. "Sekarang sedang berjalan, disiapkan semua. Silakan saja lihat ke sana, ada pengerjaan."
Sampai saat ini, belum ada perubahan desain depo. "Kami belum ada perubahan desain dan trase." Kalaupun ada modifikasi desain depo yang dilakukan, Dono enggan menjelaskan detil. "Selalu ada modifikasi, dalam proyek apapun."
Dono menjelaskan modifikasi depo adalah hal teknis yang tidak perlu dijelaskan kepada publik. "Itu informasi internal. Yang kami anggap perlu disampaikan ke publik sudah kami berikan semua."
Ia juga tak mau menyebut perubahan biaya. "Saya belum tau biaya tambahannya."
Polemik pembongkaran Stadion Lebak Bulus antara Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dengan Pemerintah DKI mencuat ketika Roy enggan memberi izin pembongkaran. Padahal lahannya diperlukan untuk pembangunan depo MRT.
Alasan Roy, lahan pengganti stadion yang dijanjikan pemprov di Taman BMW, Tanjung Priok, Jakarta Utara terindikasi korupsi. Masalah ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi oleh mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto sejak 2012. (Baca: Soal Taman BMW, Ahok: Roy Suryo Baca Koran Enggak?)
ATMI PERTIWI
Berita Lain
Promosi Wisata Daerah Perbatasan dan Tertinggal
Penyanyi Ini Tawarkan Keperawanan ke Boko Haram
Polisi: Anak Tentara Bandung Dibunuh Pembantu