Ramadan, Angkutan Barang ke Bali Meningkat

Editor

Ali Anwar

Sejumlah kapal feri bersiap melakukan bongkar muat di Pelabuhan Penyebrangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (4/8). ANTARA/Seno
Sejumlah kapal feri bersiap melakukan bongkar muat di Pelabuhan Penyebrangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (4/8). ANTARA/Seno

TEMPO.CO , Jakarta:PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat di awal Ramadan, terjadi kenaikan kendaraan barang jenis truk sebesar 10-15 persen. "Kenaikan sudah terjadi dalam empat hari terakhir," kata Manajer Operasional PT ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, Sabtu, 28 Juni 2014.

Menurut Saharuddin, saat ini ada 3.000 unit truk yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gili manuk, Bali, meningkat dibanding hari biasanya sekitar  2.500 unit. Sebagian besar truk itu membawa sembilan bahan pokok dan pakaian ke wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Saat Ramadhan hingga Lebaran nanti, kata dia, kebutuhan sembako biasanya meningkat. Dari pantauan Tempo, antrean truk mendominasi di dermaga landing craft marine (LCM) sejak Jumat kemarin, 27 Juni 2014.

Menurut Saharuddin, selain peningkatan jumlah truk, antrian terjadi karena satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk masih diperbaiki. "Sehingga hanya ada dua dermaga di Gilimanuk yang beroperasi," kata Saharuddin. (baca: Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Terus Diperpanjang)

PT ASDP Ketapang mengoperasikan 27 kapal terdiri dari 15 kapal ferry dan 12 kapal barang atau jenis landing craft tank. Untuk mengurai antrean, PT ASDP mempercepat bongkar muat kapal dari 12 menit menjadi 10 menit.

Yatno, sopir truk, mengeluhkan saat ini untuk masuk kapal, dirinya harus menunggu sekitar empat jam. Padahal sebelumnya hanya 1,5 jam. "Sandarnya kapal lama," keluh pria 27 tahun ini. (baca: Banyuwangi Desak Pembangunan Jembatan Selat Bali)

IKA NINGTYAS