TEMPO.CO ,Yogyakarta- Belasan orang yang menamakan diri Jaringan Mahasiswa Nusantara (Jaman) menyusuri Jalan Malioboro, Yogyakarta sambil menyatakan dukungannya pada calon presiden Prabowo Subianto pada Sabtu sore, 28 Juni 2014.
Sembari membagikan ratusan paket takjil berupa roti dan nasi bungkus, kelompok itu juga meminta para warga yang melintas membubuhkan tanda tangan jika mendukung mantan Komandan Jederal Komando Pasukan Khusus TNI AD itu dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.
Koordinator Presidium Nasional Kelompok Jaman, Bahtra Banong, menuturkan selama masa kampanye ini mereka bergerak dari kampus ke kampus menggalang dukungan. Sasarannya hanya Pulau Jawa di mana pusat kampus tersebar luas.
"Target kami satu kampus bisa merekrut 50 mahasiswa (mendukung Prabowo), lalu meminta mereka merangkul teman-temannya bergabung," kata Banong di sela aksi.
Dukungan melalui kampus, menurutnya sangat vital guna mengejar elektabilitas Prabowo jelang pemilu. Kalangan mahasiswa dipilih sebagai target utama kelompok ini karena dinilai lebih mudah diberi pengertian.
Termasuk menyangkut berbagai isu miring yang dinilai melemahkan Prabowo. Terutama soal dugaan keterlibatannya dalam sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti penculikan aktivis tahun 1997-1998.
"Kami tegaskan ke mereka (mahasiswa) bahwa kasus HAM (Prabowo) itu sudah clear, selesai," kata Banong. (Lihat: Jika Presiden, Kivlan: Prabowo Ungkap Kasus HAM 98).
Banong menambahkan, guna menaikkan elektabilitas Prabowo di kalangan terdidik, mereka menargetkan sedikitnya dapat mengumpulkan satu juta tanda tangan dari kelompok pelajar dan mahasiwa di Pulau Jawa. (Baca juga: Teman Seangkatan Prabowo Gaet Mahasiswa Yogya).
"Yogya sudah kota ke-24, target kami 80 titik," kata pria yang mengaku sebagi mahasiswa program pascasarjana Universitas Indonesia itu. Di Yogya, mereka mengklain sudah mendapat dukungan dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, serta Universitas Negeri Yogyakarta.
Aktivis Jaman lainnya, Firdaus Djalal menuturkan kelompoknya itu bukan terbentuk saat kampanye pemilu saja. "Kami sudah bergerak sejak pemilu legislatif,"kata dia.
Kelompok ini, Firdaus melanjutkan, digawangi kumpulan aktivis dari berbagai elemen, seperti bekas aktivis kelompok Cipayung, Himpunan Mahasiswa Islam, serta Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
"Kami murni relawan mahasiswa, bukan sayap partai atau keluarga purnawirawan," kata Firdaus yang menyatakan pula seluruh modal gerakan dari dana patungan pribadi.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Iwan Fals Kagumi Gaya Ceplas-Ceplos Ahok
Penyanyi Ini Tawarkan Keperawanan ke Boko Haram
Politikus Demokrat Diteror dengan Air Keras