TEMPO.CO, Surabaya - Calon presiden dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan, untuk menghadapi perdagangan bebas di kawasan ASEAN, atau yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA), Indonesia harus menyiapkan kualitas manusianya. "Kita harus siapkan pembangunan manusianya," ujarnya di hadapan ribuan pengusaha se-Jawa Timur, Sabtu malam, 28 Juni 2014.
Pembangunan manusia yang dimaksud oleh Jokowi adalah pembangunan mental manusia Indonesia agar memiliki etos kerja yang tinggi dan baik serta memiliki mental kuat untuk bersaing. "Itu yang utama," ujarnya. Dengan adanya pembangunan manusia, tingkat produktivitas akan meningkat sehingga daya saing pun turut naik. (Baca juga: Orang Indonesia Malas Urus Hak Paten)
Selain pembangunan manusia, menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur yang selama ini masih terbilang sangat lambat pun sangat penting. "Pelabuhannya lambat, kereta apinya juga terlambat," katanya.
Menurut Jokowi, jika Indonesia memiliki "tol laut" yang menjadikan pelabuhan sebagai pelabuhan dalam, kapal-kapal besar akan dapat masuk ke pelabuhan-pelabuhan tersebut sehingga pengiriman barang lebih mudah dan ongkos pengiriman menjadi murah. "Saya ini juga ngirim barang. Saya kirim barang ke Eropa, saya kirim ke Papua. Lah kok harga ke Papua dua kali lipat ke Eropa?" ujarnya. (Lihat: Jokowi Jagokan Tol Laut dan Kereta Jalur Ganda).
Selain soal transportasi laut, hal yang perlu lebih diperhatikan yakni pembangunan transportasi kereta api, yaitu dengan membangun lintasan double track. "Di negara mana pun kereta api dan laut adalah transportasi yang murah," katanya.
Jokowi sejak Jumat lalu berkunjung ke Jawa Timur untuk berkampanye dalam menghadapi pemilihan presiden 2014. Di Surabaya, Jokowi berkunjung ke beberapa tempat, di antaranya Gelora 10 November, Pesantren An-Najiyah untuk melakukan salat Tarawih, Graha Pena, dan ITC untuk bertemu dengan pengusaha se-Jawa Timur.
EDWIN FAJERIAL
Berita utama
RMS Dukung Jokowi Jadi Presiden
Jokowi Janji Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM
Soal Century, Jokowi: Kalau Jadi, Ingatkan Saya