TEMPO.CO, Purwokerto - Menghadapi angkutan mudik Lebaran, PT KAI Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mengintensifkan pengawasan terhadap 21 titik rawan bencana di jalur kereta. Ke-21 titik rawan bencana yang ada di wilayah Daop 5 Purwokerto tersebut meliputi 6 titik rawan longsor, 12 titik rawan ambles, dan 3 titik rawan banjir.
“Lokasi rawan longsor terbanyak berada antara stasiun Kebasen-Notog, Kabupaten Banyumas,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Ahad, 29 Juni 2014.
Dua titik lain berada di Kabupaten Kebumen, antara stasiun Wonosari-Kutowinangun, dan di Kabupaten Ciamis antara Stasiun Langen-Banjarpatroman.
Daerah rawan ambles terbanyak di jalur rel wilayah Daop 5 terdapat di Kabupaten Cilacap terbentang dalam koridor antara Sikampuh-Kawunganten sebanyak 5 titik. Sementara di Kabupaten Kebumen titik rawan ambles ada di antara Stasiun Ijo-Karanganyar sebanyak 3 titik. Di Kabupaten Tegal dan Brebes masing-masing terdapat 2 titik rawan ambles, yakni antara Stasiun Prupuk-Linggapura dan Linggapura-Patuguran. (Baca: Jelang Mudik Lebaran, Jalur Kereta Diperiksa)
Daerah rawan banjir ada 3 titik, masing-masing 2 titik di wilayah Kabupaten Banyumas, yakni antara Stasiun Kemranjen-Sumpyuh, dan 1 titik di wilayah Kabupaten Brebes, antara Stasiun Kretek-Patuguran. "Titik lokasi rawan bencana masih seperti peta tahun 2013 yang lalu, hanya jumlahnya berkurang 4 titik,” katanya.
Daop 5 Purwokerto melakukan 3 langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan KA akibat bencana alam. Masing-masing normalisasi drainase sepanjang jalur KA, menambah jadwal pemeriksaan jalur KA dan memasang petugas pengawas di titik-titik rawan terjadinya bencana.
“Kami sudah menginstruksikan kepada semua UPT jalan rel untuk segera memperbaiki seluruh jaringan drainase jalur KA agar bisa berfungsi dengan baik,” kata Surono. (Baca: Tinggal 8 KM Lagi, Rel Ganda Lintas Utara Tuntas)
PT KAI Daop 5 juga menjalankan pemeriksaan jalur KA ekstra di luar jadwal pemeriksaan reguler. Dengan penambahan ini, jadwal pemeriksaan jalur KA ditingkatkan dari 4 kali menjadi 6 kali sehari.
Untuk memantau langsung di lokasi rawan bencana, PT KAI Daop 5 menempatkan 21 petugas khusus yang bertugas mengawasi lokasi tersebut terutama saat turun hujan. Pengawas lokasi rawan ini akan memberikan informasi langsung ke pusat kendali KA jika terjadi bencana. "Bila perlu mereka juga berhak menghentikan KA yang lewat untuk menghindari kecelakaan,” kata dia.
Surono menambahkan, jika dibanding tahun 2013, jumlah lokasi titik rawan bencana di wilayah Daop 5 tahun 2014 ini telah berkurang dari 25 titik menjadi 21 titik. Titik rawan yang berkurang tersebut meliputi rawan ambles (berkurang 3 titik), dan rawan banjir (berkurang 1 titik). (Baca: 21 Titik Rawan Bencana di Jalur Selatan Kereta Api)
Berkurangnya lokasi rawan ini karena telah dilakukan perbaikan di sejumlah titik rawan oleh PT KAI. Perbaikan tersebut berupa pemancangan dan perkuatan tubuh baan serta normalisasi drainase. Hal ini telah bisa menghilangkan 3 titik rawan ambles, masing-masing antara Meluwung-Cipari, Gandrungmagun-Kawunganten, dan 1 titik antara Kawunganten-Jeruklegi, disamping 1 titik rawan banjir antara Purwokerto-Karanggandul. (Baca: LIPI: Drainase Buruk Picu Longsor Rel Malabar)
ARIS ANDRIANTO
Terpopuler:
Memerkosa Enam Remaja, Tante May Divonis 12 Tahun
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal
Ramadan, Omzet Pasar Tradisional Naik 20 Persen
MU Resmi Lepas Buttner ke Dynamo Moscow