TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berkomitmen menjadikan komoditas udang sebagai penghasil devisa negara. Setelah berhasil mengembangkan budidaya udang super intensif, kini KKP mengembangkan teknologi Eco-Culture Vaname Estate.
"Sistem ini memadukan tambak teknologi super intensif dengan unit pembesaran, unit pengolahan air, unit pengolahan udang, dan unit pendukung, seperti gudang dan pemukiman petambak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 29 Juni 2014. (baca: Tambak Udang Banten dan Jawa Barat Direvitalisasi)
Teknologi budidaya udang super intensif ini dilakukan di tambak kecil (small scale intensive farm). Teknologi ini memiliki ciri luasan petak tambak sekitar 1.000 meter persegi, kedalaman airnya lebih dari 2 meter, penebaran dan produktivitas tinggi. Selain itu, beban limbah minimal serta dilengkapi dengan tandon air bersih dan petak pengolah limbah budidaya. (baca: Benih Unggul Udang Vanname Nusantara Diluncurkan)
Menurut Sharif, prospek pengembangan tambak udang dengan teknologi ini menjadi peluang untuk mencapai peningkatan produksi udang nasional. Buktinya, dari salah satu penelitian pada kawasan dengan kriteria layak produksi udang Vaname, di Desa Punaga, Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, telah dipanen sebanyak tiga kali dengan total produksi hingga 37 ton.
Penelitian tersebut dilakukan pada tiga petak kepadatan, yakni 750 ekor per meter persegi, 1.000 ekor per meter persegi, dan 1.250 ekor per meter persegi. "Ini prospek cerah, karena pada tambak ukuran 1000 meter persegi didapatkan produksi yang besar," ujarnya.
Namun, Sharif menambahkan, teknologi super insentif ini dapat dikembangkan dengan prasyarat adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sebagai kesatuan proses pembesaran udang. Apalagi dengan adanya potensi degradasi ekosistem dan penurunan biodiversitas pesisir akibat buangan limbah yang tidak dikelola.
Tahun ini pemerintah menargetkan produksi udang sekitar690 ribu ton. Apalagi jika ada pemanfaatan potensi lahan sebagai tambah udang yang produktif seperti di pesisir pantai selatan Jawa.
Selama lima tahun terakhir, produksi udang terus mengalami peningkatan. Pada 2009, produksi udang mencapai 338.060 ton, tahun 2010 (379 314 ton), tahun 2011 (400.386 ton), tahun 2012 (415.703 ton), dan tahun 2013 (619.400 ton).
AYU PRIMA SANDI