TEMPO.CO, Jakarta - PT Pos Indonesia menyatakan ribuan surat calon presiden Prabowo Subianto bukan merupakan kiriman terlarang. Juru bicara PT Pos Indonesia, Abu Sofyan, mengatakan pengirimannya terikat oleh kontrak bisnis yang legal. "Murni bisnis dan terikat kontrak resmi. Bukan kiriman gratis karena ada oknum pejabat PT Pos," katanya ketika dihubungi, Selasa, 1 Juli 2014.
PT Pos Indonesia (Persero), menurut Abu, berkewajiban menerima barang yang dikirim pelanggan selama tidak termasuk dalam kategori kiriman terlarang. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. "Kita anggap itu kiriman sebagaimana layaknya kiriman dalam jumah banyak, seperti kiriman tagihan telepon maupun kartu kredit," ujarnya.
Jika Badan Pengawas Pemilihan Umum menyatakan itu pelanggaran, ia menuturkan hal itu tidak menjadi kapasitas PT Pos untuk menanggapi. "Artinya, itu relasi antara Bawaslu dan tim sukses calon presiden," kata Abu.
Namun ia mengatakan PT Pos akan kooperatif bila dimintai informasi atau keterangan. Begitu juga bila memang ke depannya Bawaslu menyatakan itu terlarang dan selanjutnya pengiriman semacam itu akan dilarang. (Baca: Sekolah Libur, Surat Prabowo Menumpuk di Semarang)
Seperti diketahui, calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, kedapatan mengirim ribuan surat kepada guru-guru di sekolah di berbagai daerah. Dalam beberapa tayangan televisi dan pemberitaan bahkan ditampilkan ada uang di dalamnya. Kasus ini telah dilaporkan ke Bawaslu. Dan Bawaslu menyatakan surat yang dikirim atas nama Prabowo tersebut melanggar Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden. Ketentuan tersebut menyebutkan larangan kegiatan kampanye di institusi pendidikan.
Ketika dikonfirmasi keberadaan uang, Abu mengujarkan tidak ada uang dalam amplop tersebut. "Mungkin itu dipelintir kebenarannya oleh beberapa pihak," tuturnya.
ANANDA PUTRI
Terpopuler
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat