Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Anjlok, Petani Sumenep Sedekahkan Cabai  

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Sumenep - Anjloknya harga cabai membuat petani cabai di Desa Bilapora, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, enggan menanen cabainya. Sejumlah petani bahkan menyedekahkan cabai mereka kepada setiap orang yang melintas. "Harusnya dipanen sejak bulan lalu, tapi harganya cuma Rp 1000 per kilo. Jadi, biarkan saja di pohon," kata Mahdum, petani di desa itu, Selasa, 1 Juli 2014.

Menurut Mahdum, untuk dua petak sawahnya yang ditanami cabai, ia harus mengeluarkan modal untuk bibit dan pupuk sebesar Rp 1,5 juta. Namun, jika tanaman dipanen dengan harga Rp 1.000 per kilogram, Mahdum memperkirakan hanya akan memperoleh uang sekitar Rp 450 ribu. "Karena ruginya sangat besar, mending disedekahkan. Siapa saja boleh ambil, asal cuma buat makan."

Sri Haryati, pedagang di Pasar Lenteng, mengatakan harga cabai pada Ramadan kali ini sangat murah. Jika sebelum Ramadan harga cabai Rp 45 ribu per kilogram, saat ini hanya Rp 2 ribu per kilogram. "Pembeli juga sepi." 

Menurut Sri, turunnya harga cabai disebabkan oleh panen yang melimpah di Kabupaten Sumenep. Karena itu, stok cabai di pedagang melimpah dan akhirnya berimbas penurunan harga di pasaran. "Nanti menjelang Lebaran biasanya naik lagi harganya."

Tak hanya di Jawa Timur, harga cabai pun anjlok di sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat, cabai menyumbang deflasi Juni 2014. Ada dua komoditas yang menjadi penyumbang deflasi, yaitu cabai rawit dengan penurunan harga 12,22 persen dan cabai merah yang harganya turun 5,26 persen. (Baca juga : CT: Harga Cabai Anjlok, Petani Bakal Mogok)

Harga cabai turun karena memasuki masa panen dan produksi yang melimpah. Harga komoditas ini turun di 76 kota. Penurunan harga cabai rawit terbesar terjadi di Singaraja dan Manado, yakni 52 persen. Di Makassar penurunan harga cabai rawit tercatat 51 persen. Sedangkan di Pontianak dan Singkawang harga cabai merah masing-masing turun 47 persen dan 40 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MUSTHOFA BISRI


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Kampung Sayur yang kini marak dikembangkan di Kota Yogyakarta. Dok. Pemkot Yogyakarta
Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.


Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

22 Februari 2018

Ilustrasi buah semangka. shutterstock.com
Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

Buah semangka yang lezat tidak hanya enak dimakan daging buahnya saja, biji semangka juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.


Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

13 November 2017

Ilustrasi buah jeruk. Shutterstock
Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Sambas perkenalkan tiga jenis jeruk, jeruk Siam, Madu, dan Madu Susu


Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

13 November 2017

Jeruk Pontianak alias Jeruk Sambas/dok Kemenkes
Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

Jeruk Pontianak ternyata bukan berasal dari Pontianak. Jeruk ini ikut memeriahkan bazar Hari Kesehatan Nasional.


Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

5 Agustus 2017

Seorang petani memanen kedelai yang ditanam setahun sekali di ladangnya di Kecamatan Nglendah, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Regina Safri
Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena penghasilannya minim.


Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

21 Juli 2017

Ilustrasi tart stroberi/Strawberry tart. Shutterstock
Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

hati-hati, usim panas seperti ini, setidaknya buah kesukaan Anda seperti strawberry mengandung 20 jenis pestisida.


Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

12 Mei 2017

Buah Jeruk Lemon
Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

PT Agro Jabar melibatkan petani dalam penanaman jeruk lemon di Desa Sindang Sirna, Cigedug, Kabupaten Garut.


Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

10 April 2017

Jambu mete alias jambu monyet (Anacardium occidentale). TEMPO/Abdi Purmono
Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

Faktor yang harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah masalah modal atau fasilitas pembiayaan bagi petani.


Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

4 April 2017

Buah naga (Hylocereus undotus) di perkebunan buah naga desa Sinduarjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (10/1). Menjelang Imlek, permintaan buah naga meningkat dengan harga Rp 20 ribu perkilogram. ANTARA/ Wahyu Putro A
Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

Harga buah naga di tingkat petani berkisar Rp 15-20 ribu per kilogram.


Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

4 April 2017

Mahasiswa Ini Buat Pangan Lokal dari Buah Naga(Komunika Online)
Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

Para petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setahun terakhir gencar menanam buah naga.