TEMPO.CO, Gaza - Jet tempur Israel menggelar serangkaian gempuran udara ke Jalur Gaza. Bombadir itu dilakukan beberapa jam setelah penemuan tiga mayat warga Israel yang tinggal di daerah pendudukan Tepi Barat.
Dalam keterangannya kepada media, militer Israel menyatakan mereka melancarkan 34 serangan udara pada Selasa dinihari, 1 Juli 2014, waktu setempat. Hal itu sebagai respons atas tembakan 20 roket ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Selain melancarkan serangan udara, angkatan bersenjata negeri Yahudi itu menembak mati seorang warga Palestina dalam sebuah operasi militer di Jenin, Tepi Barat. Israel berdalih, pria yang dibunuh itu anggota Hamas dan pelaku pelemparan granat. Namun informasi itu tidak bisa dikonfirmasi kepada pihak independen.
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza ini berlangsung beberapa jam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengujarkan Gaza--basis kelompok Hamas--akan membayar mahal setelah penemuan tiga mayat pemuda Israel di daerah pendudukan di dekat Desa Halhoul, Tepi Barat, pada Senin, 30 Juni 2014.
Sebelumnya, tiga warga Israel hilang pada 12 Juni 2014 saat bepergian dengan mobil dari sekolah agama di Kfar Etzion. Kawasan ini merupakan daerah pendudukan yang terletak di antara Bethlehem dan Hebron.
Ketidakmunculan tiga pemuda itu menyulut operasi militer Israel terbesar di Tepi Barat sejak berakhirnya gerakan intifada kedua. Dalam operasi tersebut, militer Israel menahan lebih dari 400 warga Palestina, menggeledah ribuan rumah, dan lima warga Palestina ditembak mati.
AL JAZEERA | CHOIRUL