TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting Jayadi Hanan mengatakan tiga penyebab kubu Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Pertama, kata dia, ada banyak pihak yang membujuk Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar merapat ke Prabowo.
"Setidaknya Hatta Rajasa dan Edhie Baskoro tak pernah berhenti merayu SBY," kata Jayadi saat dihubungi, Selasa, 1 Juli 2014. Hatta Rajasa adalah besan SBY. Putri Hatta, Siti Ruby Aliya Rajasa menikah dengan Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang kerap disapa Ibas.
Kedua, kata dia, SBY juga melihat tren survei yang membawa elektabilitas Prabowo merangkak. "Alasan SBY menunda deklarasi untuk melihat apakah ada potensi Prabowo bisa menyalip Jokowi." (Baca di sini: SBY Disebut Dukung Prabowo)
Terakhir, PDI Perjuangan tak membuka pintu sama sekali untuk Demokrat. Padahal, kata dia, beberapa kali SBY ingin bicara dengan Megawati membahas situasi kebangsaan.
Jayadi mengatakan dukungan dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada Prabowo akan memegang peranan vital. "Secara simbol, dukungan dari Demokrat ke Prabowo kurang kuat," kata Jayadi.
Namun masih ada kemungkinan loyalis SBY yang akan berpaling dari Prabowo, ia tak bisa memprediksi berapa persen jumlahnya. Kini, jarak antarkandidat tak terlalu lebar. Sigi Indo Barometer pada Ahad lalu mencatat elektabilitas Joko Widodo mencapai 46 persen sedangkan Prabowo mencapai 42,6 persen.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
BERITA TERPOPULER
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Polisi Galau Tentukan Pelanggaran Obor Rakyat
Ormas Islam Klaim Prabowo Panglima Perang
Bright Eyes, Kisah Anak Indonesia di Sekolah AS
Tanggapi Ejekan Fahri, Ruhut: Jokowi Presiden Ke-7