TEMPO.CO, Kediri - Tim relawan pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla melaporkan Komisi Pemilihan Umum Kota Kediri kepada panitia pengawas pemilu. Mereka mengadukan pemasangan spanduk sosialisasi pemilihan calon presiden pada 9 Juli 2014 yang dinilai merugikan kubu Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo. (Baca: JK: Jika SBY Dukung Prabowo, Negara dalam Dilema)
Hapsektio, relawan yang membuat laporan ke panwas, mengatakan menemukan sejumlah spanduk sosialisasi yang tidak netral. Di antaranya, spanduk bertuliskan "Satu Suara untuk Perubahan" yang dipasang KPU di pinggir Jalan Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. "Itu kan tagline pasangan nomor satu," ujar Tio seusai keluar dari kantor panitia Pengawas, Senin, 1 Juli 2014.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 adalah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Apalagi, kata Hapsektio, tulisan atau slogan (tagline) tersebut terpampang tepat di samping foto kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Selain melaporkan tagline, relawan Jokowi juga mempersoalkan gambar pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam spanduk tersebut. Di situ, Jokowi-Jusuf Kalla tampil mengenakan setelan jas hitam. Sedangkan kesepakatannya adalah, Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak. "Kalau dibiarkan, kami khawatir akan mengaburkan masyarakat yang sudah terbiasa melihat ciri khas Jokowi, yaitu dengan kemeja kotak-kotaknya," katanya.
Para relawan Jokowi meminta panitia pengawas menurunkan spanduk tersebut yang sudah terpasang di pinggir jalan Kota Kediri. Jika tidak, mereka menyatakan akan menurunkan sendiri spanduk tersebut.
Adapun Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Kediri, Dijan Noviasaka, mengatakan segera meminta penjelasan Komisi Pemilihan Umum Kediri terkait dengan laporan tersebut. Soalnya, menurut dia, seluruh pembuatan spanduk sosialisasi dilakukan oleh KPU.
Panitia pengawas perlu mendengar penjelasan KPU soal desain tulisan dan gambar yang menjadi keberatan relawan Jokowi apakah bentuk pakem dari KPU pusat atau rekaan KPU sendiri. "Tapi, Ketua KPU di Surabaya belum bisa memberi keterangan hari ini," katanya.
Panitia pengawas mengatakan tak akan gegabah menurunkan spanduk tersebut sebelum mendengarkan penjelasan dari KPU. Dia meminta relawan Jokowi bersabar dan tak mengambil tindakan sendiri.
HARI TRI WASONO
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Polisi Galau Tentukan Pelanggaran Obor Rakyat
Bos Adhi Karya Akui Alirkan Dana ke Anas