Mubarok Sebut Pembelot Demokrat Bisa Kena Sanksi  

image-gnews
Achmad Mubarok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Achmad Mubarok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan pemberian sanksi bagi kader partainya yang tidak mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, belum dilakukan dalam waktu dekat.

Mobarok beralasan partainya saat ini masih berkonsentrasi menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang.

“Sekarang bulan puasa. Pelaksanaan pilpres sudah mepet. Sikap partai ditentukan setelah pilpres,” kata Mubarok saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Juli 2014.

Ihwal pencopotan Ruhut Sitompul dari Komisi III DPR dan Nova Riyanti Yusuf dari Wakil Ketua Komisi IX DPR, Mubarok berdalih itu untuk penyegaran. “Itu hal yang biasa terjadi di DPR,” ujar Mubarok sembari membantah tindakan itu dilakukan bukan karena keduanya membelot mendukung Jokowi-JK.

Nova Riyanti Yusuf yang akrab dengan sapaan Noriyu lebih dulu menyatakan dukungannya terhadap Jokowi-JK. Namun akibat pilihan politiknya itu, Noriyu harus melepaskan jabatannya di Komisi IX.

Ruhut Sitompul juga secara terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai pendukung Jokowi-JK. Hanya berselang beberapa hari, si ‘Poltak Raja Minyak’ itu mengalami nasib serupa dengan Noriyu.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Sinyo Harry Sarundajang dan Hayono Isman juga melabuhkan dukungan pada Jokowi-JK. Sinyo adalah Gubernur yang juga Ketua DPPD Partai Demokrat Sulawesi Utara. Sedangkan Hayono merupakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Namun Sinyo dan Hayono belum dijatuhi sanksi.

Sikap mereka yang memilih Jokowi-JK dilakukan sebelum Partai Demokrat secara resmi menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Hatta, yang baru diumumkan pada Senin, 30 Juni 2014. Pernyataan sikap Partai Demokrat itu disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan.

Jauh hari sebelum Partai Demokrat memutuskan mendukung Prabowo-Hatta, Syarief Hasan justru menyatakan Partai Demokrat bersikap netral dan mempersilakan kadernya menentukan pilihannya masing-masing. Pernyataan serupa juga pernah disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri, Ketua Dewan Pembina, sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol


Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih. Dok Tempo
Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.


Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, 7 Maret 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.


AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.


Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). Foto: Biro Pers Setpres
Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.


Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.