TEMPO.CO, Kediri - Penetapan 1 Muharam sebagai hari santri dinilai bisa meminimalkan jumlah koruptor di Indonesia. Penetapan tersebut mendapat dukungan dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang selama ini diketahui mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Penegasan itu disampaikan Aksa Mahfud, ipar Jusuf Kalla, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo pagi tadi. Dia mengatakan penetapan 1 Muharam sebagai hari santri ini telah melalui perundingan dan didasari oleh masukan para kiai. Karena itu, penetapan tersebut punya landasan kuat dan bisa dijelaskan secara rasional. "Satu Muharam itu sudah atas masukan kiai. Ini keputusan tepat," katanya, Rabu 2 Juli 2014.
Para kiai dan kubu Jokowi-JK yang merumuskan penetapan hari santri berpendapat sudah saatnya kalangan santri, termasuk dari Lirboyo, mendapat peran lebih besar dalam kancah nasional. Sebab, selama ini keberadaan mereka kerap terpinggirkan dan suara mereka jarang didengar. Dengan penetapan 1 Muharam sebagai hari santri, diharapkan akan ada hari khusus bagi santri untuk bertatap muka dan memberi masukan kepada pemerintah jika kelak Jokowi menang.
Aksa menambahkan, penetapan hari santri ini juga bisa meningkatkan mental religius bangsa yang selama ini dikooptasi perilaku korupsi. Peringatan hari santri yang diadakan setiap tahun akan mengingatkan para penguasa untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan bangsa, seperti melakukan korupsi. "Akan banyak nuansa agamis nantinya," kata Aksa.
Disinggung ihwal kritik yang disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah dengan menyebut Jokowi "sinting" karena menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri, dia menyatakan tindakan tersebut keji.
Menurut dia, tidak sepatutnya siapa pun menghina dan melecehkan Jokowi sebagai calon kepala negara seperti itu. Apalagi kalimat itu muncul dari seorang tokoh kelompok Islam. "Ucapannya seperti bukan orang Islam," ucap Aksa.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Kafabihi Mahrus, menyatakan tak mempermasalahkan penetapan hari santri tersebut. Menurut dia, penetapan itu baik bagi kepentingan santri, meski sebenarnya tak terlalu berpengaruh bagi mereka. "Baik-baik saja, tidak ada masalah," katanya setelah menerima kunjungan Aksa Mahfud.
Besan almarhum Kiai Idris Marzuki ini menambahkan, penetapan tersebut memang tidak melalui persetujuan ulama Pesantren Lirboyo. Namun, jika hal itu sudah menjadi kesepakatan para kiai, terutama kiai Jawa Tengah yang menggagasnya, Lirboyo akan mengapresiasi.
HARI TRI WASONO
Berita lainnya:
Ormas Islam Klaim Prabowo Panglima Perang
Tanggapi Ejekan Fahri, Ruhut: Jokowi Presiden ke-7
Kekayaan Capres-Cawapres Melejit atau Merosot?