TEMPO.CO, Bangka Tengah - Ratusan orang yang tergabung dalam Laskar Merah Putih, Pemuda Panca Marga, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berunjuk rasa di kantor Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kamis, 3 Juli 2014. Massa menuntut agar PLN menghentikan pemadaman listrik.
Sekretaris Jenderal Laskar Merah Putih Babel, Donny Fachrum, mengatakan General Manager (GM) PLN Babel Ida Bagus Ari Wardhana harus segera menyelesaikan persoalan pemadaman listrik. "Kalau tidak bisa, mundur saja dari jabatan sebagai GM PLN Babel," ujar Donny dalam aksinya di depan kantor PLN wilayah Babel, Kamis.
Dalam demo tersebut, massa melakukan aksi pembakaran ban bekas sambil mengumpat para jajaran petinggi PLN Babel. Mereka marah karena seringnya terjadi pemadaman listrik selama Ramadan. Padahal, jajaran petinggi PLN Babel sebelumnya sudah berjanji tidak ada pemadaman selama Ramadan.
Menurut Donny, pihaknya mendesak agar PLN Babel mengganti kerugian atas rusaknya alat elektronik masyarakat. "Kita juga mendesak PLN menghapuskan tagihan pelanggan selama proses pemadaman," ujar dia.
Menanggapi aksi tersebut, GM PLN Babel, Ida Bagus Ari Wardhana, mengatakan pemadaman listrik sering terjadi lantaran mesin pembangkit di PLTU Air Anyir mengalami kerusakan. "Sebetulnya, tanggal 24 Juni 2014 lalu sudah selesai diperbaiki, tapi mesin pembangkit kembali rusak. Kita juga tidak mengharapkan kondisi ini terjadi," ujar dia.
Ari tidak berani menjanjikan kembali bahwa selama Ramadan tidak ada pemadaman. "Masalah utama kita adalah kurangnya pasokan listrik. Saya hanya bisa berjanji dalam satu bulan ke depan akan ada tambahan daya sebesar 25 megawatt. Di akhir bulan November nanti juga akan ada tambahan 25 megawatt," ujar dia.
SERVIO MARANDA
Berita lain:
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Model Playboy Asal Malaysia Akhirnya Berhijab
Barcelona Siapkan Rp 1,4 Triliun untuk Rekrut Suarez