TEMPO.CO, Cianjur - Calon presiden Joko Widodo mensinyalir keberadaan mafia dalam jajaran pemerintahan. Perilaku itulah yang menyebabkan perekonomian Indonesia belum sepenuhnya mandiri dan banyak bergantung dari produk impor.
"Selama ini kita kerap jadi importir. Kenapa? Karena di situ ada kartel dan ada mafianya. Mafia haji, mafia minyak ada. Semuanya ada," ujarnya saat menyapa ribuan pendukungnya di Gedung Serba Guna, As Sakinah, Cianjur, Rabu, 2 Juli 2014.
Jokowi menjelaskan, barang-barang impor acapkali merusak sistem perekonomian masyarakat. Dalam banyak kasus, para petani bawang mengalami kerugian lantaran pasar dibanjiri produk impor. "Ini yang membuat petani malas bekerja," katanya.
Menurut Jokowi, Indonesia sedianya memiliki kemampuan untuk menyediakan kebutuhan dasar. "Kita ini punya semuanya. Seharusnya kita berani menghentikan impor beras, bawang, kedelai, sayur dan ikan," katanya.
Sayangnya, praktek impor acapkali dimanfaatkan sejumlah pejabat untuk mendapatkan keuntungan. "Banyak yang ingin fee," katanya. "Sebetulnya ini bukan soal rumit jika ada niat dan kemauan untuk mengubah. Kalau tidak, masalahnya akan terus ada,"
RIKY FERDIANTO
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
Deddy Dores: Ahmad Dhani Harus Izin Ubah Lagu Queen
Bantahan Kampanye Hitam Jokowi Beredar di Rusun
Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase