TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha, memberikan arahan dan informasi kepada wartawan yang meliput konferensi pers Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pengamanan pemilihan umum presiden. Salah satu arahan yang disampaikan adalah larangan mengajukan pertanyaan seusai konferensi pers. "Tidak ada pertanyaan, karena Presiden hanya memberi pernyataan," kata Julian di kantor Presiden, Kamis, 3 Juli 2014.
Selain melarang wartawan bertanya, Julian juga menyatakan beberapa larangan yang berkaitan dengan ketenangan selama konferensi pers. Ia mengingatkan, tak boleh ada alat komunikasi yang aktif atau berdering selama SBY memaparkan pernyataannya.
SBY menggelar konferensi pers setelah melakukan rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan. Selain para menteri koordinator, pejabat negara yang turut hadir yakni Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Dalam pernyataannya, SBY hanya memaparkan imbauan normatif dan tujuh instruksi agar pelaksanaan pemilihan presiden berlangsung damai dan aman. Sedangkan masalah tentang pelanggaran pemilu dan kabar kampanye hitam yang melibatkan Istana sama sekali tidak ditanggapi langsung. (Baca: Pasar Lebih Suka Pilpres Satu Putaran)
Salah satu masalah yang menjerat Istana adalah tindakan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Setiyardi Budiono, yang menjadi pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat. Ia bersama rekannya, Darmawan Sepriyossa, menerbitkan dan menyebarkan informasi yang menyudutkan calon presiden Joko Widodo. (Baca: Tidak Ada Berita Prabowo dalam Obor Rakyat)
Setelah identitas Setiyardi terungkap dan kasus Obor Rakyat ditangani kepolisian, Istana hanya merespons masalah ini dengan memanggil dan memeriksa Setiyardi. Hal ini dilakukan Dipo Alam yang membawahi semua staf khusus dan asistennya. Tapi tak ada sanksi atau evaluasi terhadap Setiyardi. "Kita tunggu proses hukumnya," kata Dipo beberapa waktu lalu.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Lainnya:
Aurel Hermansyah Makin Cantik dengan Wajah Tirus
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta