TEMPO.CO, Jember - Sekitar 60 orang santri dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara Jember berdemonstrasi ke kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan Danau Toba, Kelurahaan Tegal Gede, Kecamataan Sumbersari, Jember, Kamis sore, 3 Juli 2014.
Aksi itu dilakukan sebagai sikap protes atas pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah di media sosial yang dinilai melecehkan martabat para santri di Indonesia. Dalam cuitannya di Twitter, Fahri mengkritik pernyataan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung Hari Santri. Ia menyebut dukungan Jokowi tersebut sinting. "Kami tidak terima dihina Fahri seperti itu. Itu sangat melecehkan kami," ujar Zaini, koordinator aksi.
Aksi menjelang buka puasa itu sempat diwarnai kericuhan antara para santri dengan kader PKS. Pasalnya, seorang kader PKS sempat melontarkan tudingan "provokator" kepada peserta aksi, sehingga memancing emosi. Beruntung, kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi mengamankan salah seorang kader PKS yang hampir menjadi sasaran amuk massa.
Dalam pernyataan sikapnya, massa menuntut agar Fahri dan pengurus PKS meminta maaf secara terbuka melalui media massa sekaligus mencabut pernyataannya yang dinilai telah meremehkan martabat para santri. (Baca: Kubu Jokowi: Fahri Hamzah Lukai 3,7 Juta Santri)
Zaini mengancam akan mengerahkan massa lebih besar jika dalam waktu 1 x 24 jam kader PKS tersebut tidak meminta maaf secara terbuka melalui media massa kepada seluruh santri di Indonesia. "Kami tidak main-main," kata Aminullah, seorang santri lainnya.
Ahmad Rusdan, Sekretaris DPD PKS Jember, menyatakan meminta maaf atas pernyataan Fahri Hamzah jika hal itu dinilai telah melecehkan para santri. "Namun harap diketahui, secara kelembagaan, apa yang disampaikan Fahri Hamzah adalah opini pribadi dan tidak ada keterkaitan dengan sikap PKS," katanya.
Dia menambahkan, maksud pernyataan Fahri itu sebenarnya tidak untuk melecehkan para santri namun hanya karena tidak sepakat dengan ide yang disampaikan calon presiden Jokowi bahwa tanggal 1 Muharam akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. "Terkait tuntutan sampeyan secara kelembagaan kami akan segera menyampaikan kepada para pengurus PKS di pusat," katanya.
Menjelang berbuka puasa, para santri dari sejumlah pesantren di Jember itu pun akhirnya membubarkan diri dengan kawalan ketat aparat Kepolisian Resor Jember. (Baca: Ejek Jokowi, Fahri Hamzah Bakal Dipanggil Bawaslu)
MAHBUB DJUNAIDY
Terpopuler
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu