TEMPO.CO, Jogyakarta - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Yogyakarta mendesak manajemen TV One melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara menyeluruh dari tingkat pusat ke daerah. Hal itu karena pemberitaan miring TV One tentang tuduhan komunis yang diarahkan oleh stasiun televisi milik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu kepada PDIP dan calon presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Klarifikasi serta permintaan maaf itu harus dilakukan menyeluruh, dari tingkat pusat sampai daerah perwakilan sebagai bentuk komitmen media sebagai penjaga pilar demokrasi," kata tim advokasi PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Chang Wendryanto kepada Tempo, Jumat, 4 Juli 2014.
Politikus PDIP yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta itu menuturkan dengan permintaan maaf serta klarifikasi secara terbuka menyeluruh itu akan menjadi pembelajaran semua pihak khususnya media lebih arif menyikapi peristiwa pemilu presiden. "Agar membuat berita secara benar, meskipun penuh kritik tapi juga dilandasi dasar fakta," kata dia.
Sampai saat ini, pengurus PDIP daerah belum mendapat informasi adanya permintaan maaf dan klarifikasi pihak TV One terkait dengan pemberitaan yang telah menyudutkan partai berlambang banteng moncong putih itu. "Partai merasa dilecehkan sebelum ada klarifikasi terbuka dan permintaan maaf itu," kata dia.
Chang menjamin tak akan ada lagi aksi susulan setelah adanya penyegelan disertai corat-coret di Kantor Biro TV One Yogya, Rabu malam lalu. "Kami akan menuruti himbauan pengurus pusat untuk menjaga masa tenang," kata dia.
Akibat pemberitaan tuduhan komunis yang dilekatkan pada PDIP itu, sejumlah pendukung calon presiden Joko Widodo pada Rabu malam, 2 Juni 2014, menggeruduk dan menyegel kantor biro TV One yang terletak di Perumahan Timoho Regency, Yogyakarta. Kantor yang menyewa rumah warga di kompleks itu pun dipenuhi dengan berbagai corat-coret cat semprot yang intinya mengecam TV One.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Sudjanarko mengatakan akibat aksi di TV One Yogya yang diakui melibatkan sejumlah anggota sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), dan dua anggotanya telah dilaporkan pihak TV One ke Polda DIY dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
Mereka adalah Foki Ardiyanto, Ketua Repdem DIY yang juga anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta dan Chang Wendryanto yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta. "Kami telah siapkan tim advokasi berjumlah tiga orang untuk mereka yang dilaporkan dan kawal sepenuhnya kasus ini," kata Sudjanarko.
PRIBADI WICAKSONO