Operasi Pasar Madiun, Gula dan Minyak Paling Laris  

TEMPO/Tri Handiyatno
TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Madiun - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Madiun menggelar operasi pasar selama 27 hari, terhitung sejak 30 Juni hingga 26 Juli 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan harga selama Ramadan dan Lebaran.

Ada empat bahan kebutuhan pokok yang dijual dengan harga murah, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu. "Yang paling laris terjual adalah gula pasir dan minyak goreng. Stok yang kami bawa ke operasi pasar hampir selalu habis setiap hari. Kalau beras masih banyak tersisa," kata Kepala Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun Suharto Djabar, Jumat, 4 Juli 2014.

Menurut dia, selama lima hari ini jumlah gula pasir yang ludes terjual sebanyak dua ton. Sedangkan minyak goreng sebanyak 520 liter. Tingginya penjualan dua jenis bahan kebutuhan pokok itu, menurut dia, akibat melambungnya harga di pasaran, yakni antara Rp 10.000-10.500 per kilogram. Di operasi pasar, gula yang sama dijual dengan harga Rp 8.500 per kilogram. 

Adapun minyak goreng dijual Rp 9.700, atau lebih miring daripada harga di pasaran Rp 12 ribu per liter. Selisih harga tersebut, menurut Suharto, karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyubsidi bahan kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar. "Subsidinya untuk ongkos angkut ke lokasi operasi pasar," ujarnya. (Baca: Operasi Pasar di Jember, Gula 7 Kuintal Ludes)

Menurut Suharto, operasi pasar digelar di enam pasar tradisional yang berada di wilayah kerja Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun, yaitu Kota/Kabupaten Madiun, dan Ngawi. Di Kota Madiun dilaksanakan di Pasar Sleko dan Srijaya. Untuk di Kabupaten Madiun di Pasar Pagotan dan Pasar Dolopo. Sedangkan untuk Ngawi di Pasar Beran dan Paron.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun David Danu menambahkan, pada pekan pertama Ramadan ini operasi pasar baru digelar di tiga pasar tradisional. Sebab, menurut dia, kenaikan harga belum meningkat secara signifikan. "Saat harga mulai tinggi, operasi pasar baru akan kami laksanakan di enam titik," ujarnya.

Dalam operasi pasar di enam lokasi selama 27 hari itu, David melanjutkan, Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun menyiapkan stok dalam jumlah besar. Komiditas beras disediakan 97,2 ton, gula pasir 113,4 ton, minyak goreng 113.400 liter, dan tepung terigu 365 kilogram. (Baca: Bulog Bojonegoro Gelar Operasi Pasar Sebulan)

Meski stok empat bahan pokok disedikan cukup banyak, pembelian maksimal dibatasi sebanyak dua paket. "Setiap paket berisi lima kilogram beras, satu kilogram gula, dan satu liter minyak goreng," ujarnya. Pembatasan pembelian itu, menurut David, untuk menghindari terjadinya pembelian dalam jumlah banyak yang kemudian dijual lagi. 

NOFIKA DIAN NUGROHO

Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar

ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah

Ada Bekas Gigitan Ular di Tubuh Siswa SMA 3

Ini Dia Perusahaan yang Paling Diincar Mahasiswa