TEMPO.CO, Jakarta - Kubu calon presiden Prabowo Subianto dinilai lebih berpotensi akan mengalami skandal politik ketika terpilih nanti. Hasil survei yang dilakukan oleh Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia bersama tiga lembaga lain menyebutkan dari skala 1-10, nilai skandal politik Prabowo 6,74.
"Semakin tinggi nilai semakin besar potensinya," kata psikolog dari Universitas Padjajaran Zainal Abidin, saat dihubungi, Jumat, 4 Juli 2014. (Lihat juga: Survei Psikolog: Gaya Prabowo Otoriter)
Zainal, yang ikut memaparkan hasil survei itu mengatakan, pasangan Prabowo, Hatta Rajasa, memiliki nilai 6,42. Adapun Joko Widodo dan Jusuf Kalla masing-masing memiliki nilai 4,46. "Artinya kemungkinan membuat skandal politik Prabowo lebih besar dibanding Jokowi," ujarnya.
Survei ini dilakukan Lembaga Psikologi Politik UI, Ikatan Psikologi Sosial, Ikatan Psikologi Klinis, dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran dengan meminta pendapat 204 psikolog di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 18-27 Juni 2014. Penelitian dilaksanakan jarak jauh dengan cara mengamati tingkah laku calon sejak kecil, di tengah merintis karier, hingga sekarang. Sumber penelitian adalah tingkah laku publik yang konsisten berupa pidato, rekaman wawancara, catatan biografi, dan peristiwa penting dalam hidup.
Zainal menduga potensi skandal politik di kubu Prabowo muncul lantaran gemuknya koalisi partai yang mengusung Prabowo-Hatta. Mereka didukung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera. Belakangan, Demokrat juga ikut mendukung pencalonan mereka.
Ia mengatakan hampir semua partai pendukung tersebut terseret kasus korupsi. "Mungkin dari sinilah skandal politik itu bisa muncul," ujarnya.
NUR ALFIYAH
Berita populer:
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Anak 8 Tahun di Surabaya Kecanduan Seks
Dilarang Masuk Masjid, Ahok Diminta Hasyim Maklum