Siapa pun Presidennya, Harga BBM Pasti Naik

image-gnews
Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan. TEMPO/Dasril Roszandi
Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Standard Chartered, Fauzi Ichsan, memprediksi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terjadi pada 2015. Ia mengatakan kenaikan harga bahan bakar itu diperkirakan terjadi pada triwulan kedua 2015 menjadi Rp 8.500 per liter.

"Siapa pun presidennya, harga BBM akan naik," kata Fauzi seusai acara buka puasa bersama Standard Chartered di Hotel Mulia, Kamis malam, 3 Juli 2014. Kenaikan harga BBM ini dipastikan akan dibutuhkan bagi kedua pasangan kandidat, baik Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Usulan Asumsi Energi Dalam RAPBN 2015 Disepakati)

Ia menjelaskan, untuk dapat memenuhi visi-misi ambisius kedua pasangan membangun infrastruktur, dibutuhkan biaya besar. Nah, biaya besar tersebut bakal sulit didapat pemerintah tanpa menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pasalnya, kondisi perbaikan ekonomi dunia tahun 2015 tidak akan serta-merta membuat kondisi ekonomi Indonesia membaik secara langsung. Maka, defisit transaksi berjalan masih akan terjadi. “Meskipun angkanya turun akibat kebijakan monerer ketat BI, defisit transaksi berjalan tetap terjadi karena harga komoditas belum akan naik tahun depan,” ujarnya. (Baca: Tim Prabowo-Hatta Patok Harga Premium Rp 12 ribu)

Sedangkan komoditas memiliki komposisi 60 persen dari seluruh aktivitas ekspor Indonesia, ditambah lagi larangan ekspor mineral mentah membuat ekspor Indonesia akan tertahan. Selain itu, perlambatan ekonomi Cina masih akan berpengaruh pada ekspor Indonesia. “Satu faktor utama lainnya adalah revolusi shale gas di Amerika Serikat yang memutuskan pengurangan impor energi Amerika.”

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan pemerintahan SBY yang kemungkinan besar tidak menaikkan harga BBM hingga masa akhir pemerintahannya, akan secara otomatis membuat impor bahan bakar terus naik karena produksi harian minyak bumi Indonesia tidak setara dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar itu sendiri. Kebutuhan biaya besar untuk BBM ini membuat defisit neraca transaksi berjalan tetap besar.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
Ini Dia Perusahaan yang Paling Diincar Mahasiswa
Istri Diperiksa KPK, Ini Reaksi Jero Wacik
Begini Pembobol ATM Mandiri Terungkap 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.