TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Sutarman meminta para pendukung calon presiden menahan diri untuk tak terpancing aksi anarkis dalam menghadapi pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Apalagi saat ini masa kampanye pemilihan presiden memasuki hari-hari terakhir. "Pendukung calon presiden sebaiknya menggunakan jalur hukum jika kecewa ataupun ingin memprotes sesuatu," ujar Sutarman di Markas Besar Polri, Jumat, 4 Juli 2014.
Sutarman menyayangkan munculnya tindakan anarkis selama masa kampanye pilpres. Misalnya kasus penyerangan kantor stasiun televisi TV One di Yogayakarta, dua hari lalu. Menurut Sutarman, tindakan anarkis bisa dihindari bila pendukung para calon presiden dapat melapor ke polisi. "Masyarakat harus dapat melihat demokrasi secara utuh," ujarnya.
Mengenai penyerangan kantor TV One ini, Sutarman mengatakan saat ini telah ditangani oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, polisi tak bisa langsung menyelidiki tindak pidana dalam peristiwa itu. Polisi masih membutuhkan sejumlah bukti untuk mendalami penyerangan. "Tidak bisa terburu-buru dalam menentukan adanya tindak pidananya.”
Rabu malam kemarin, massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendatangi kantor TV One biro Yogyakarta di Jalan Timoho, Kota Yogyakarta. Mereka mencorat-coret dinding kantor dengan tulisan “PDIP Bukan PKI”.
Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Bambang Praswanto mengatakan tindakan massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, merusak kantor biro TV One di Yogyakarta adalah aksi spontan. “Mereka sakit hati dengan pemberitaan TV One,” ujar Bambang pada Tempo, Kamis siang.
AMOS SIMANUNGKALIT
Berita Lainnya:
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa