TEMPO.CO, Jakarta: Pihak kepolisian masih mencari motif pembunuhan terhadap anggota Brimob Bharada Rizky Dwi Wicaksono. Polisi mencoba mengusut kesaksian sopir taksi yang mengantar korban, yang menyebut para pelaku berambut klimis dan cepak.
"Kami lakukan pendalaman apakah memang ada masalah di dalam atau di luar (Brimob)," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat, 4 Juli 2014. Ia menyatakan polisi akan memeriksa rekan-rekan korban untuk mendalami hal tersebut. (Baca: 20 Menit Terakhir Brimob Rizky Sebelum Dibunuh)
Sampai saat ini polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut tentang perburuan para penganiaya Rizky. Saksi pun tak dapat mengenali pelaku karena pelat nomor yang mereka gunakan samar. Selain itu, sepuluh orang penyerang memakai baju preman yang sulit dikenal identitasnya. (Baca: Pembunuh Anggota Brimob Berambut Cepak)
Polisi menyatakan saat ini akan menampung segala informasi berkaitan dengan perburuan pelaku. Dugaan motif penganiayaan terhadapnya juga sedang digali. "Itu kami tampung dan kembangkan," ujarnya saat ditanya tentang kemungkinan korban pernah bentrok dengan kesatuan lain. (Baca: Pembunuh Bharada Riski Mengaku Anggota Brimob)
Adapun, pada Oktober 2013, pernah terjadi keributan antara anggota Brimob Kelapa Dua, Depok dengan anggota TNI-AD di sebuah tempat hiburan di Depok Town Square. Dua anggota institusi militer itu saling gebuk dan mengakibatkan tiga orang luka serius, dua kena luka tusuk dari pihak polisi, satu kena luka serius di kepala dari pihak tentara. Penanganan kasus ini diserahkan kepada polisi militer masing-masing satuan sebagai bentuk penanganannya. (Baca: Pembunuh Bharada Riski Mengaku Anggota Brimob)
M. ANDI PERDANA