TEMPO.CO, Yerusalem - Prosesi pemakaman remaja Palestina, Mohammed Abu Khdeir, terganggu oleh bentrok antara polisi Isreal dan militan Hamas. Bentrok ini terjadi saat sejumlah warga Palestina ingin mengantarkan jenazah Khdeir untuk dimakamkan di rumahnya di Yerusalem Timur.
Dikutip dari The Guardian, Jumat, 4 Juli 2014, ribuan orang bernyanyi dan mengibarkan bendera Palestina untuk mengantarkan remaja yang diduga tewas akibat aksi balas dendam. Tiba-tiba, ketegangan terjadi antara polisi Israel bersenjata dan militan Hamas.
"Selama proses (pemakaman), warga Palestina melempar baru ke polisi Israel yang dibalas dengan granat kejut. Sedikitnya 13 polisi Israel dan 30 warga Palestina terluka akibat peluru karet yang ditembakan polisi Israel. Sedangkan puluhan lainnya dibawa ke rumah sakit karena menghirup gas air mata," kata juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld.
Saat kejadian itu berlangsung, jenazah Khdeir yang dibungkus dengan bendera Palestina segera diangkat tinggi-tinggi melewati kerumunan. Khdeir langsung dibawa dengan ambulans yang ada di sebuah masjid sebelum pemakanan dilangsungkan di dekat tempat tinggalnya.
Sebelumnya, kata Rosenfeld, polisi juga mengalami bentrok dengan ratusan warga Palestina di timur kota setelah tubuh Khdeir ditemukan Rabu kemarin.
Seperti diketahui, Khdeir dilaporkan diculik oleh tiga warga Israel saat hendak masuk ke masjid di sektor kota Arab di Yerusalem. Tak berapa lama, polisi Israel menemukan jasad Khdeir yang terbakar di sebuah hutan di Yerusalem Barat, tapi saat itu belum diklarifikasi apakah mayat itu benar Khdeir atau bukan. (Baca: Diduga Balas Dendam, Remaja Palestina Tewas)
"Saya menuntut pemerintah Israel menghukum pembunuh jika ingin tercipta kedamaian antara rakyat Palestina dan Israel," kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Kematian Khdier ini diduga disebabkan oleh aksi balas dendam setelah tiga remaja Israel, yakni Natfali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach, ditemukan tewas di Halhul di utara Hebron, Palestina. Pejabat Israel menduga kekejaman itu dilakukan oleh militan Palestina, Hamas. Namun pihak Hamas membantah terlibat dan bertanggung jawab atas kasus tersebut. (Baca: Tiga Remaja Israel Diculik Saat Pulang Sekolah)
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Militer Arab Saudi Bergerak ke Perbatasan Irak
Dari Sini Hitler Belajar Pidato yang Memukau
Remaja Filipina Tewas Saat Ber-Selfie