TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan persaingan ketat antar-pasangan calon presiden-wakil presiden dalam pemilu kali ini turut mempengaruhi pelemahan rupiah. Sebab, ketatnya persaingan mengakibatkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat berfluktuasi. “Persaingan yang cukup tajam itu berpengaruh pada nilai tukar,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Agus, selain faktor pemilu, pelemahan rupiah pada Juni lalu didorong oleh faktor musiman--sepanjang bulan lalu marak dilakukan pembayaran kewajiban ke luar negeri dalam bentuk repatriasi keuntungan, pembayaran dividen, dan pembayaran bunga pinjaman. Jika sebelumnya di pasar valuta asing sempat terjadi nett supply, pada Juni lalu terjadi nett demand, sehingga terjadi tekanan pada nilai rupiah.
Keputusan Mahkamah Konstitusi yang memastikan pemilu presiden kali ini akan dilakukan satu putaran diapresiasi oleh Agus. Komitmen kedua pasangan yang akan melaksanakan pemilu secara damai juga disambut baik. "Itu positif sekali, apalagi pada 2014 ini kami komitmen untuk menjaga inflasi dan menyehatkan transaksi berjalan," ujarnya.
Menteri Keuangan Chatib Basri sebelumnya mengatakan ada tiga penyebab rupiah semakin terdepresiasi. Pertama, defisit neraca perdagangan secara internal dan kondisi geopolitik di Irak secara eksternal. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang semula Rp 11.200-11.300 kemudian melemah ke level Rp 11.600 disebabkan oleh adanya kekhawatiran soal ketatnya kompetisi antar-pasangan calon presiden-wakil presiden. “Banyak yang khawatir melihat kompetisi politiknya ketat, sehingga ketidakpastiannya menjadi panjang,” tuturnya.
Meski begitu, Chatib mengatakan faktor-faktor tersebut hanya bersifat temporer. “Pemilu kan pasti berakhir, presiden pasti terpilih, berarti nanti ketegangan politik akan hilang," katanya.
Berdasarkan pada kurs tengah Bank Indonesia, kemarin rupiah diperdagangkan di level Rp 11.887 per dolar AS atau menguat dibanding perdagangan Kamis, yakni Rp 11.963 per dolar AS.
MAYA NAWANGWULAN | AYU PRIMA SANDI | FAIZ NASHRILLAH
Berita Lain:
Rekan Tentara Pembakar Juru Parkir Tak Terlibat
Pembunuh Bharada Rizky Mengaku Anggota Brimob
Brimob Bharada Risky di Mata Orang Tua