TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan perbincangannya dengan Gus Dur tentang pengertian sehat dan waras. Dalam orasinya di depan 5 ribu relawan Jokowi-JK di Empire Palace, Surabaya, Jumat, 4 Juli 2014, Megawati mengatakan satu hari Gus Dur datang ke rumahnya dan bertanya, "Mbak waras?"
Ditanya seperti itu, Megawati heran dan balik bertanya. "Kenapa (Gus Dur) nggak bilang: mbak, sehat? Tapi kok waras?" tanya Mega ke Gus Dur. Gus Dur kemudian menjawab, "Orang sehat saja kadang-kadang kurang waras lho, mbak." (Baca: Akun Palsu Megawati Semprot Aburizal Bakrie)
Mega mengatakan teringat percakapan itu saat melihat spanduk bertuliskan "Sing waras coblos Jokowi-JK" yang dibawa dua relawan berusia paruh baya. "Jadi orang sehat belum tentu waras," ujarnya. "Kalau waras pasti nggak salah pilih, coblos nomor dua." (Baca: Megawati: Nonton TV One Bikin Sakit Hati)
Dalam orasinya, Mega meminta relawan meningkatkan pemantauan selama masa tenang. Menurutnya, yang disebut masa tenang justru tidak tenang. Karena pada hari-hari itu rawan dengan politik uang dan ancaman. (Baca: Megawati: Saya Tak Pernah Perintahkan Serang TV One)
Para relawan harus sukarela antikorupsi, antipolitik uang, dan memantau siapa saja yang merayap melakukan intimidasi untuk mencederai demokrasi. "Ibu-ibu bikin kopi buat bapak-bapak begadang. Nggak apa-apa toh begadang, cuma empat hari saja," katanya yang langsung disambut para relawan.
Mega menyadari pendeknya waktu yang tersisa. Rumor chaos jika Jokowi kalah pun diembuskan. Mega mengingatkan bahwa situasi saat ini memang dibuat untuk menjadi panas. Namun ia memastikan PDIP tidak akan bertindak inkonstitusional. "Sikap itu harus ditegakkan. Jangan Ibu dipermalukan. Kalian siap?" ujar Mega yang dijawab siap oleh massa.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah
Prabowo Salah Sebut Singkatan PKS
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka