TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih menjunjung pluralisme dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hamid beralasan pasangan ini memiliki rekam jejak yang baik dalam membela pluralisme.
"Apalagi Pak Jusuf Kalla, ahlinya pluralisme," kata Hamid dalam sebuah diskusi di Energy Tower, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 Juli 2014.
Sebagai contoh, Jusuf Kalla pernah turun tangan menyelesaikan konflik antar-agama di Poso dan Ambon. Dia juga ikut andil dalam perdamaian antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka. Bahkan Hamid mengaku pernah menjadi asisten pribadi Jusuf Kalla dalam mendamaikan Poso dan Ambon.
Saat mengurus konflik di dua lokasi tersebut, Jusuf Kalla masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Padahal, secara tugas jabatan, mendamaikan konflik bukan di bawah tanggung jawabnya. "Pak JK pernah bilang ke saya, 'Tugas ini bukan lagi tanggung jawab masing-masing menteri, melainkan tanggung jawab bersama'," kata Hamid.
Dalam mendamaikan konflik tersebut, Jusuf Kalla berupaya menghadirkan peran negara di masyarakat. Terlebih konflik tersebut menyinggung urusan perbedaan agama, sehingga hanya negara yang bisa menyadarkan masyarakat bahwa bangsa Indonesia menganut keragaman.
Adapun Joko Widodo juga memiliki rekam jejak pluralisme. Buktinya, Jokowi tetap mempertahankan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli meski banyak kelompok masyarakat Islam Lenteng Agung yang menolaknya. Lurah Susan ditolak karena beragama Nasrani. "Jadi sudah ada bukti pluralisme Jokowi-JK. Yang lain masih sebatas wacana," katanya. (Baca juga: Masyarakat Tionghoa Inginkan Presiden Pluralis)
Dalam pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang, hanya ada dua pasangan yang bertarung. Pasangan nomor urut 1, yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, diusung oleh poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat. Prabowo-Hatta akan bersaing dengan pasangan nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pasangan nomor urut 2 ini diusung oleh poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Jokowi dan JK Bisa Juga Selfie
Remaja Filipina Tewas Saat Ber-Selfie
Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari
Perampok 'Baik Hati', Mau Buatkan Susu Bayi
Jelang Pencoblosan, Jokowi Umrah, JK Mudik