Pengamat: Kebijakan Energi Capres Sudah Jadul

image-gnews
Prabowo Subianto (kanan) menyapa Jokowi disaksikan Hatta Rajasa dalam Debat Capres Cawapres 2014  di Hotel Bidakara, Jakarta, 5 Juli 2014. AP/Dita Alangkara
Prabowo Subianto (kanan) menyapa Jokowi disaksikan Hatta Rajasa dalam Debat Capres Cawapres 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, 5 Juli 2014. AP/Dita Alangkara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara menyatakan apa yang disampaikan para calon presiden dan wakil presiden saat debat yang berlangsung semalam di Hotel Bidakara bukanlah hal baru. "Apa yang disampaikan mereka sebenarnya sudah disampaikan 5-6 tahun yang lalu. Saat ini yang lebih penting adalah implementasinya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Juli 2014.

Keduanya tidak membahas masalah yang menjerat Indonesia saat ini. Dia menyarankan agar kedua pasangan tersebut menjelaskannya guna mendidik masyarakat untuk sadar bahwa Indonesia sedang krisis energi.

"Banyak masyarakat Indonesia yang masih awam terkait dengan hal tersebut, sehingga mungkin mereka takut kehilangan jumlah pemilih ketika mereka menyatakan hal yang tidak populis itu," kata Marwan.

Momok terbesar yang menghambat laju ekonomi Indonesia adalah subsidi bahan bakar minyak. Marwan mengatakan, jika bahan bakar minyak terus disubsidi, program kedua calon sebatas janji palsu. (Baca: Debat, Capres Dinilai Belum Kuasai Pemirsa)

"Kalau ada uang, kita baru bisa memperbaiki infrastruktur dan konversi energi. Uang itu bisa didapat jika pemerintah bisa mengurangi subsidi BBM. Namun saat ini justru pemerintah mengutang ke luar negeri untuk BBM," ujarnya.

Impor bahan bakar minyak yang semakin tinggi merupakan salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan. Per April 2014, neraca perdagangan sudah mencapai US$ 1,96 miliar. Saat ini dana untuk subsidi bahan bakar tersebut nyaris menembus Rp 300 triliun. "Itu tidak efektif, kita berutang untuk hal yang tidak produktif," katanya.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam debat terakhir semalam, para calon presiden diminta menjelaskan program mereka terkait dengan kebijakan dalam bidang energi. Hatta Rajasa menekankan insentif bagi BUMN migas untuk melakukan diversifikasi energi. Sedangkan Jokowi menyindir insentif yang selama ini hanya diberikan untuk impor BBM, bukan untuk eksplorasi sumber energi baru.

AYU WANDARI


Berita Terpopuler
Jokowi dan JK Bisa Juga Selfie 
Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari 
Jelang Pencoblosan, Jokowi Umrah, JK Mudik
Perampok 'Baik Hati', Mau Buatkan Susu Bayi  

 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.