TEMPO.CO, Purwokerto - Pengganjalan rel kereta dengan batu oleh orang tidak bertanggung jawab kembali terjadi di lintasan jalur selatan, tepatnya di Km 342 + 700 antara Sidareja-Cipari, Ahad petang, 6 Juli 2014, pukul 18.37. Lokasi tersebut masuk wilayah Desa Kunci, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Yang menjadi korban pengganjalan saat itu adalah KA ekonomi Serayu Malam jurusan Purwokerto-Jakarta lewat Bandung yang sedang melintas di lokasi kejadian," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Senin, 7 Juli 2014.
Beruntung, hal ini tidak sampai menimbulkan kecelakaan terhadap KA Serayu, meskipun rantai pengaman lokomotif sempat terlepas karena terbentur batu pengganjal. Saat itu KA Serayu yang ditarik lokomotif CC 20143 sedang dalam perjalanan antara Stasiun Sidareja-Cipari.
Masinis kereta Serayu, Listiyo, menuturkan, beberapa puluh meter sebelum lokasi, ia melihat ada sepotong batu yang diletakkan di atas rel. Karena jaraknya sudah cukup dekat, kereta tidak sempat dihentikan.
"Diduga batu dengan diameter sekitar 15 sentimeter yang dipasang di atas rel tersebut terhantam cow-hanger lokomotif sehingga mencelat dan menghantam rantai pengaman hingga lepas," ujarnya.
Akhirnya, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian, KA Serayu berhenti sekitar enam menit untuk memeriksa kerusakan lokomotif. Petugas kereta segera memperbaiki rantai lokomotif yang terlepas. KA yang membawa rangkaian delapan gerbong ekonomi dengan jumlah penumpang sekitar 600 orang itu kembali melanjutkan perjalanannya ke arah Bandung.
"Kami sudah melaporkan kejadian yang termasuk tindakan sabotase ini ke aparat keamanan setempat," katanya.
Sebelumnya, insiden pemasangan batu atau kayu di jalur KA wilayah Daop 5 Purwokerto ini sudah terjadi beberapa kali di beberapa tempat. Sampai saat ini aparat masih belum berhasil mengungkap motif dan pelaku.
Pengganjalan rel KA termasuk tindakan sabotase karena dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan KA dengan potensi korban cukup besar. "Bisa mengakibatkan kereta anjlok dari rel atau bahkan terguling," tutur Surono.
Ia mengatakan, jika yang mengalami kecelakaan KA penumpang, potensi jatuhnya korban bisa besar, karena setiap KA mengangkut 350-1.000 penumpang.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler:
Tak Paham Juknis, Siswa Gagal ke Sekolah Negeri
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok
Prabowo Menang, Rupiah Berpotensi Tembus 13 Ribu
Satpol PP Bekasi Merazia 23 Pengemis Musiman