TEMPO.CO, London – Pelatih tim Aljazair, Vahid Halilhodzic, memutuskan mundur dari jabatannya meskipun Presiden Abdelaziz Bouteflika memintanya tetap menangani tim nasional Aljazair. Tim Aljazair mencapai babak 16 besar atau perdelapan final Piala Dunia 2014.
Di babak perdelapan final itu Aljazair dikalahkan tim Jerman 1-2 dalam babak perpanjangan waktu. Pencapaian ini merupakan prestasi terbaik yang pernah dibuat oleh tim Aljazair di Piala Dunia.
Keputusan Halilhodzic untuk meninggalkan tim Aljazair itu disampaikan melalui situs web federasi sepak bola Aljazair. Padahal Presiden Aljazair Bouteflika telah memintanya secara pribadi untuk tetap menangani tim dari Afrika Utara itu.
Halilhodzic, yang berasal dari Bosnia, menyatakan kepergiannya disebabkan oleh tuntutan keluarga dan tantangan baru di olahraga yang membebani pilihannya. Pelatih berusia 61 tahun itu selanjutnya akan menangani klub Turki, Trabzonspor, pekan depan. (Baca juga: Aljazair Paksa Jerman Main di Babak Tambahan)
Aljazair telah memiliki pelatih asal Prancis, Christian Gourcuff, sebagai penerus Halilhodzic. Beberapa bulan lalu Halilhodzic menolak memperpanjang kontraknya seusai Piala Dunia.
Halilhodzic, mantan pemain depan tim Yugoslavia, memiliki hubungan yang kurang erat dengan federasi sepak bola Aljazair dan media massa setempat. Kini dia menjadi "pahlawan" setelah membawa Aljazair ke babak perdelapan final untuk pertama kalinya setelah tiga kali berupaya.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN
Terpopuler:
Banyak Silap, Hatta Merasa Sudah Tampil Maksimal
Mengapa Jay Subyakto Tantang Maut demi Jokowi
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Keluarga Bung Karno Deklarasikan 5K untuk Jokowi
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok