TEMPO.CO, Salvador - Pertandingan Belanda melawan Kosta Rika pada babak perempat final Piala Dunia 2014, Sabtu, 5 Juli 2014, menyisakan hitungan detik ketika Louis van Gaal mendadak menunjuk Tim Krul yang sedang duduk di bangku cadangan.
Pelatih Belanda itu meminta Krul segera bersiap menggantikan kiper Jasper Cillessen. "Saya berada di bangku cadangan sepanjang pertandingan, tapi pergantian ini tidak mengejutkan," kata Krul.
Van Gaal memutuskan mengganti Cillessen pada ujung laga untuk mengantisipasi adu tendangan penalti. Insting pelatih berusia 62 tahun ini tak meleset: pertandingan berakhir tanpa gol sehingga berlanjut ke adu tendangan penalti.
Krul bisa jadi dipilih karena posturnya lebih tinggi dibanding Cillessen. Tingginya 1,93 meter. Bandingkan dengan Cillessen yang tingginya 1,88 meter. Dengan begitu, bentangan tangan Krul pun lebih lebar.
Analisis Van Gaal terbukti jitu. Krul menepis dua tendangan pemain Kosta Rika, Bryan Ruiz dan Michael Umaña. Dua penyelamatan ini membuat Belanda menang dengan skor 4-3 (0-0) dan lolos ke semifinal.
"Setiap pemain memiliki keterampilan dan kualitas masing-masing, dan saya melihat Krul memiliki potensi lebih besar dibanding Jasper untuk adu tendangan penalti seperti ini," kata Van Gaal.
Tim Krul sehari-hari memperkuat klub Newcastle di Inggris. Sebenarnya dia bukan penjaga gawang spesialis tendangan penalti. Sebab, dari 20 tendangan penalti yang dihadapinya di Newcastle, Krul hanya menyelamatkan dua tendangan. (Baca juga: Belanda Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti)
Namun dinihari kemarin adalah momen terbaiknya. Krul sampai tak bisa berkata-kata. "Saya mengawali laga dengan duduk di bangku cadangan, lalu tiba-tiba menyelamatkan dua tendangan penalti," kata Krul. "Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan."
GUARDIAN | EURO SPORTS | ESPNFC