TEMPO.CO, Jakarta - PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) mencatatkan penguatan harga saham pada listing pertamanya di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 8 Juli 2014. Saham emiten yang berfokus dalam bidang pasar modal itu dibuka naik Rp 105 ke level Rp 605 per saham dari harga saham perdana yang ditetapkan Rp 500 per saham.
Saham Batavia sempat berada pada level tertinggi Rp 690 per saham dan level terendah Rp 545 per saham. ”Kami lihat faktor politik cukup kondusif,” kata Direktur Utama Batavia Prosperindo Rudi Setiadi di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2014. (Baca: Transaksi Meningkat, IHSG Lampaui Level 5.000)
Pencatatan saham perdana Batavia Prosperindo ini didukung oleh PT Panin Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek alias underwriter. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 150 juta lembar, yang terdiri dari 75 juta saham baru dan 75 juta saham milik Malaca Trust dengan nilai nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 500 per lembar. (Lihat juga: Gelar IPO, Target Chitose Naikkan Pendapatan)
Dari proses ini, perusahaan bersama penjamin emisi menargetkan perolehan dana sebesar Rp 75 miliar. Dari perolehan tersebut, separuh dana itu akan diberikan kepada Malacca yang sahamnya terdivestasi, sehingga dana yang tersisa bagi Batavia adalah Rp 37,5 miliar.
Dari dana yang menjadi milik Batavia, 50 persen atau Rp 18,75 miliar akan dipakai sebagai penyertaan modal untuk entitas anak, yakni PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS). Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 153,32 miliar pada 31 Desember 2013 dengan laba bersih komprehensif sebesar Rp 32,7 miliar.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Vila di Bali Bisa Jual Listrik ke PLN
Dolar Keok, Rupiah Melejit 160 Poin