TEMPO.CO, Ramallah – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima kunjungan keluarga Abu Khdeir, remaja Palestina yang menjadi korban pembunuhan dan pembakaran di Yerusalem, pada Ahad, 6 Juli 2014, di kantornya di Ramallah.
Dalam kunjungan itu, seperti dikutip Yerusalem Post, Abbas menyatakan akan membawa kasus ini ke forum internasional sehingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan warga negara Palestina mendapatkan semua hak-haknya.
“Sayangnya, kita berurusan dengan orang yang tidak paham dengan arti kemanusiaan,” kata Abbas. Pembunuhan ini, dia menambahkan, mengingatkannya dengan hal-hal yang terjadi pada masa lalu.
Selain dikunjungi oleh ayah dari Abu Khdeir, Hussein Abu Khdeir, sang presiden juga kedatangan keluarga dari Tariw Abu Khdeir, sepupu Abu Khdeir yang dilaporkan dipukuli oleh polisi saat kerusuhan atas pembunuhan ini di Shuafat. (Baca: Proses Pengantaran Jenazah Remaja Palestina Ricuh)
Jasad Khdeir ditemukan hangus terbakar di sebuah hutan di Yerusalem Barat pada Rabu pekan lalu. Enam tersangka telah ditangkap terkait dengan pembunuhan yang diketahui bahwa Khdeir dibakar hidup-hidup itu. (Baca: 6 Tersangka Pembunuh Remaja Palestina Ditangkap)
Penyebab kematian remaja berusia 16 tahun ini diduga oleh aksi balas dendam setelah tiga remaja Israel, yakni Natfali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach, ditemukan tewas di Halhul di utara Hebron, Palestina. Akibat kedua kasus tersebut, ketegangan semakin meninggi di sepanjang perbatasan Israel dan Palestina, Jalur Gaza. (Baca: Israel Luncurkan Operasi Udara ke Jalur Gaza)
JERUSALEM POST |ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler
Maskapai AS Wajibkan Penumpang Nyalakan Ponsel
Dalai Lama Minta Umat Budha Myanmar Hormati Muslim
Israel Luncurkan Operasi Udara ke Jalur Gaza