TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum, Sigit Purnomo, membantah pemberitaan yang mengatakan dirinya membolehkan pemilih masuk ke tempat pemungutan suara asalkan memilih calon presiden nomor urut 1. (Baca: Ricuh Pilpres di Hongkong, Ketua Bawaslu Dilempar Pembalut)
Menurut Sigit, dirinya malah diinformasikan oleh seorang warga negara Indonesia terkait dengan hal itu dan mencoba mencari oknum tersebut. "Saya tanya siapa orangnya, apa ciri-cirinya, mari kita tangkap bersama. Tapi mereka tidak bisa menunjukkan orangnya siapa dan tidak ada buktinya," kata Sigit di gedung KPU, Senin, 7 Juli 2014. (Baca: Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hong Kong Marah)
Sejak kemarin, berbagai video terkait dengan ricuhnya pemilihan presiden di Hong Kong beredar di media sosial. Dalam beberapa potongan video, terlihat beberapa WNI mengatakan ada oknum yang membolehkan mereka masuk jika mencoblos salah satu calon presiden.
Belakangan, nama Sigit disebut-sebut sebagai oknum tersebut. "Apa-apa yang disampaikan banyak orang di media sosial itu sesuatu yang tidak benar dan mengada-ada," kata Sigit. (Baca: Partisipasi Pilpres Hong Kong Naik 400 Persen)
Komisioner lainnya, Juri Ardiantoro, yang juga berada di lokasi mengatakan video yang memperlihatkan gambar komisioner dan pemrotes sebenarnya adalah saat pemrotes sedang meminta penjelasan bagaimana mereka tetap bisa menggunakan hak pilih. "KPU netral dan tidak terkait dengan pasangan capres tertentu," katanya. (Baca juga: SBY Belum Tahu Insiden Pilpres di Hong Kong)
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Kampanye Prabowo Saat Tarawih, Khatib Ini Diprotes
Tanpa Neymar? No Problem!
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok