TEMPO.CO, Kediri - Empat orang yang diduga simpatisan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa ditangkap warga saat membagi-bagikan uang. Mereka nyaris dihakimi massa sebelum diamankan di kantor Kepolisian Sektor Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Tulungagung Fadik Muhammad mengatakan peristiwa ini terjadi di Kecamatan Rejotangan pada Senin malam, 7 Juli 2014. Sejumlah warga melapor kepada Panwas Kecamatan Rejotangan tentang aksi empat orang yang membagi-bagikan uang dengan ajakan memilih Prabowo-Hatta itu. “Kami masih mempelajari kasusnya,” kata Fadik, Selasa, 8 Juli 2014.
Fadik enggan menjelaskan kronologi penangkapan itu. Menurut informasi yang diterima dari juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Tulungagung, Zaki Widodo, keempat pelaku ditangkap saat membagi-bagikan uang pecahan Rp 20 ribu.
Karena aksi mereka menarik perhatian masyarakat, keempatnya diinterogasi dan ditemukan pula atribut pasangan nomor urut 1. Uang dan atribut itu diletakkan ke dalam amplop dan diberikan dari rumah ke rumah. Mereka ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB dan masih menjalani pemeriksaan hingga pukul 01.00 WIB tadi.
Setelah memastikan keempatnya melakukan money politic, warga menyerahkan mereka ke kantor Panwas Rejotangan. Namun, sesaat kemudian, mereka diserahkan ke Polsek Rejotangan karena intensitas massa yang datang makin banyak. Keempatnya dikhawatirkan menjadi sasaran amuk massa yang menghendaki pemilihan presiden berjalan bersih. “Kami berharap kasus ini akan diusut hingga tuntas,” kata Zaki kepada wartawan.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Tulungagung, yang juga tim pemenangan Prabowo-Hatta, Goldy Trimo, membantah keras kabar itu. Menurut dia, pelaku bukan anggota atau relawan tim sukses.
Dia membenarkan menerima informasi soal penangkapan keempat orang itu dan telah melakukan pengecekan ke lokasi. Namun, kata Goldy, setelah diperiksa, ternyata mereka bukan bagian dari tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Ia meminta kasus ini tidak disangkutpautkan dengan pasangan Prabowo-Hatta yang sama-sama menghendaki pemilu bersih di Indonesia. “Saya sudah kroscek sendiri dan memastikan mereka bukan bagian dari kami,” katanya.
Goldy justru menduga ada pihak lain yang sengaja ingin menyudutkan Prabowo-Hatta dengan melakukan fitnah money politic. Bahkan, dengan target ditangkap Panwas dan diketahui publik, mereka ingin menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta melakukan kecurangan. “Itu trik kuno,” katanya.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Cedera Neymar Bukan karena Ditabrak Zuniga
Perkosa Istri Tahanan, Sipir Penjara Diancam Bui