TEMPO.CO, Jombang -Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Jombang, Jawa Timur, Edi Sunarko, 55 tahun, ditangkap karena diduga bagi-bagi uang ke masyarakat dan mengarahkan pilihan warga, Selasa 8 Juli 2014. Hingga Selasa malam, warga Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, Jombang, masih diamankan di kantor Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Perak.
Pelapor dugaan money politics ini, Radi, mengatakan Selasa siang menerima informasi dari kerabatnya bahwa ada seseorang yang memberi lima amplop berisi uang masing-masing Rp20 ribu. "Yang memberi uang juga mengarahkan untuk mencoblos nomor 1 (Prabowo-Hatta)," katanya.
Setelah diketahui siapa yang memberi uang, lalu Radi mendatangi rumah Edi. Radi pun menanyakan alasan Edi memberi uang ke warga. Menurut Radi, Edi juga mengakui ia memegang total uang Rp2 juta yang diterima dari orang lain yang tidak disebut namanya.
Uang itu diduga akan dibagi-bagikan ke calon pemilih di desa setempat. Akhirnya masalah ini dilaporkan ke kepala desa dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta Petugas Pengawas Lapangan (PPL) desa setempat. "Dia Ketua KPPS seharusnya paham hukum, ini malah begitu," ujar Radi.
Setelah dari desa, pelapor, terlapor, dan barang bukti berupa lima amplop berisi uang masing-masing Rp20 ribu dibawa ke kantor kecamatan. Hingga malam ini terlapor masih diperiksa Panwascam dan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang.
Anggota Panwascam Perak Divisi Penindakan Abdul Malik Mundafar mengatakan pihaknya masih mengkaji apakah perbuatan tersebut memenuhi unsur pidana pemilu. Sebab ada pengakuan berbeda baik dari terlapor dan dua saksi yang diberi uang. "Menurut terlapor dan dua saksi, tidak ada arahan memilih calon tertentu tapi diakui memberi dan diberi uang agar mencoblos (menyalurkan hak pilihnya)," ujarnya.
Malik menambahkan setelah dianggap cukup bukti, temuan dugaan money politics ini akan diteruskan ke kepolisian. "Kami juga kordinasi dengan KPU karena pihak terlapor termasuk penyelenggara (KPPS)," katanya.
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler
Cerita Abdel Achrian Saat Jadi Pecandu Putaw
Relawan Rogoh Kocek untuk Iklan Jokowi
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR