TEMPO.CO, Jember - Arena nonton bareng (nobar) Piala Dunia di Jember pada Rabu dinihari, 9 Juli 2014, dianggap rawan terjadi politik uang alias serangan fajar dari tim sukses calon presiden-wakil presiden. Sigit Maryanto, anggota Panwaslu Kecamatan Patrang, mengatakan acara nobar pertandingan Brasil versus Jerman tak luput dari pengawasan Panwaslu dan tim sukses calon presiden-wakil presiden.
"Acara nobar sangat berpotensi jadi sasaran serangan fajar para tim sukses," katanya, Selasa malam, 8 Juli 2014.
Sigit menyebutkan di wilayah Kecamatan Patrang sedikitnya ada enam lokasi nobar yang biasa digunakan nonton bola dengan peserta lebih dari seratus orang. Panwaslu menyebar panitia pengawas lapangan (PPL) untuk memantau kegiatan di tempat-tempat itu.
"Begitu ada praktek serangan fajar, akan langsung ditangani bersama aparat kepolisian," kata Sigit. (Baca: Tim Jokowi dan Prabowo Yakin Pilpres Aman)
Gerakan Pemuda Anshor Jember juga menyatakan mengawasi arena nobar Piala Dunia. Ayub Junaidi, Ketua GP Anshor Jember, mengaku sudah mengerahkan anggotanya di 31 kecamatan di Jember. Menurut dia, serangan fajar sangat mungkin terjadi di lokasi nobar yang menjadi tempat berkumpul banyak orang hingga dinihari.
"Itu waktu yang bisa dipakai untuk menyebarkan materi, untuk mempengaruhi pemilih," katanya. (Baca juga: Apa Kata Sultan Jogja Soal Serangan Fajar Pilpres)
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Lainnya:
Pemilu Presiden, TNI Siaga 1
Tim Jokowi dan Prabowo Yakin Pilpres Aman
Ahok: Tak Ada Gejala Sabotase di Pemilu Presiden
Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal